HIV AIDS merupakan sebuah penyakit yang dapat ditularkan melalui cairan tubuh manusia seperti darah. Penyakit HIV AIDS dapat ...
loading...
HIV AIDS merupakan sebuah penyakit yang
dapat ditularkan melalui cairan tubuh manusia seperti darah. Penyakit HIV
AIDS dapat tertular melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik
secara bersamaan saat memakai narkoba dan melalui ibu ke bayinya yang
dapat terjadi pada proses kelahiran atau selama menyusui.
Penyakit HIV Aids merupakan penyakit yang disebabkan
oleh sebuah virus yang disebut dengan Human Imunodefisiency Virus (HIV).
Virus HIV merupakan jenis virus yang tergolong ke dalam retrovirus.
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga sistem kekebalan
tubuh manusia menjadi lemah ketika melawan penyakit atau infeksi.
Cara penularan HIV Aids dapat
terjadi melalui beberapa cara seperti di bawah ini, antara lain adalah:
- Melalui donor darah yang berasal dari orang yang terinfeksi HIV
- Penggunaan alat suntik bersama-sama dengan orang yang positif terinfeksi HIV. Biasanya ini sering dilakukan oleh pengguna narkoba suntik
- Melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV ke bayinya, baik selama proses kehamilan, kelahiran hingga selama menyusui
- Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV tanpa menggunakan alat pengaman seperti kondom
Gejala HIV AIDS

Gejala HIV Aidspada tahap awal tidak dapat
diketahui atau tidak menimbulkan gejala.Gejala awal HIV Aidsbiasanya
hampir mirip seperti flu biasa.
Tanda dan gejala HIVdibagi dalam tiga tahap. Tahap
pertama yaitu tahap serokonversi, kedua adalah fase laten dan tahap ketiga
adalah tahap akhir atau fase aids. Baiklah, untuk lebih jelasnya mengenai tahapan-tahapan
gejala hiv aids akan saya jelaskan lebih rinci dibawah.
Tahap
Serokonversi
Tahap serokonversi atau tahap
pertama ini adalah tahap ketika seseorang pertama kali terinfeksi virus HIV
dari penderita HIV.Gejala awal hivyang muncul pada tahap ini
hampir mirip seperti flu. Akan tetapi tidak semua flu menandakan infeksi HIV,
bisa jadi sedang mengalami ispa.
Gejala yang mirip seperti flu ini
biasanya akan muncul beberapa minggu sejak seseorang tersebut terinfeksi HIV.
Tahap inilah yang disebut sebagai tahap serokonversi.
Diperkirakan sekitar8 dari 10
orang yang terinfeksi virus HIV biasanya akan mengalami gejala-gejala seperti
dibawah ini. Gejala yang paling umum muncul adalah sebagai berikut:
- Demam
- Kelenjar limfa membengkak
- Sakit tenggorokan
- Muncul demam dan ruam di bagian tubuh, tetapi tidak gatal
- Berat badan menurun
- Cepat kelelahan
- Timbul diare
- Nyeri sendi-sendi serta nyeri otot
Gejala-gejala awal HIVyang saya sebutkan diatas
biasanya dapat bertahan hingga satu bulan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
kekebalan tubuh kita sedang diserang oleh virus HIV dan sistem kekebalan tubuh
kita sedang melawan virus HIV tersebut.
Catatan:
Perlu diingat bahwa gejala-gejala
yang saya sebutkan diatas bukan semata-mata menunjukkan gejala HIV, bisa jadi
gejala tersebut disebabkan oleh penyakit yang lain selain HIV.
Apa bila kita merasa bahwa diri kita
berisiko tinggi terinfeksi HIV, sebaiknya anda segera lakukantes HIVjika
muncul gejala-gejala yang saya sebutkan diatas. Apalagi anda sudah melakukan
sesuatu yang dapat membuat anda berisiko terinfeksi HIV seperti menggunakan
jarum suntik bersama atau berhubungan seksual dengan orang yang positif
terinfeksi HIV.
Tidak semua orang mengalami gejala
yang sama seperti diatas. Setiap individu masing-masing memiliki reaksi yang
berbeda-beda, akan tetapi kebanyakan akan menimbulkan gejala seperti tersebut
diatas.
Fase
Laten
Setelah terinfeksi dan muncul
gejala-gejala seperti yang saya sebutkan diatas, gejala akan hilang setelah
memasuki tahap kedua atau fase laten ini. Selama bertahun-tahun infeksi virus
HIV ini tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap kedua ini.
Pada tahap ini, infeksi virus memang
tidak menimbulkan gejala apapun, akan tetapi virus HIV yang ada didalam tubuh
kita akan terus menyebar dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sehingga pada
tahap ini seseorang yang telah terinfeksi akan merasa sehat dan baik-baik saja.
Tahap kedua ini adalah tahap yang
sebenarnya sangat berbahaya dan perlu anda waspadai. Anda mungkin tidak
menyadari bahwa diri anda telah terinfeksi dan mengidap HIV, sehingga kita bisa
menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Fase dari tahap kedua ini bisa
bertahan hingga kurang lebih10 tahun sejak awal terinfeksi virus HIV bahkan
lebih.
Tahap
Akhir atau AIDS
Ketika infeksi HIV tidak terdeteksi
dan tidak mendapatkan penanganan yang tapat, virus HIV akan melemahkan
kemampuan sistem kekebalan tubuh kita untuk melawan infeksi. Oleh sebab itu,
pada tahap ini sistem kekebalan tubuh anda sudah tidak dapat lagi melawan
infeksi dan anda akan sangat mudah sekali untuk terinfeksi penyakit serius.
Tahap inilah yang dikatakan dengan
tahap akhir dari penyakit HIV, yaitu tahapAIDSatauacquired
immune deficiency syndrome. Pada tahap AIDS ini, anda akan sangat mudah
tertular penyakit-penyakit serius.
Gejala HIV tahap akhirataufase AIDSini
biasanya yang paling umum adalah sebagai berikut:
- Pembengkakan nodus limfa atau kelenjar getah bening
- Badan terasa mudah lelah
- Demam tinggi yang berlangsung lama
- Sering berkeringat pada malam hari
- Penurunan berat badan tanpa ada sebab yang pasti
- Muncul bintik-bintik ungu pada kulit
- Diare kronis atau berkepanjangan
- Infeksi jamur pada mulut, vagina hingga tenggorokan
- Badan mudah memar dan berdarah tanpa ada sebab
- Dapat terjadi sesak napas
Itulah
tadigejala HIV aidsyang perlu anda ketahui. Ketika telah
memasuki tahap akhir atau tahap AIDS. Pada tahap AIDS ini, tubuh anda akan
mudah sekali terinfeksi penyakit serius seperti Tuberculosis atau TB, kanker,
hepatitis dan penyakit berbahaya lainnya.
Meski penyakit HIV AIDS ini
tergolong penyakit yang mematikan, kita tetap bisa melakukan pencegahan dan
pengobatan sejak dini sehingga dapat membantu tingkat kesehatan penderita HIV.
Penyebaran HIV
Virus HIV merupakan virus yang tidak dapat
hidup dan bertahan lama di lingkungan luar tubuh manusia. Virus HIV tergolong
virus yang rapuh. Virus ini dapat ditemukan didalam tubuh manusia yang positif
terinveksi.
Cairan-cairan yang dapat ditemukan
virus HIV tersebut seperti darah, cairan vagina, cairan sperma serta air susu
ibu saat menyusui. Dan perlu diingat, virus HIV inbi hanya dapat ditemukan pada
orang yang terinfeksi ya.
Virus HIV dapat menular melalui
produk-produk cairan tubuh yang sudah saya sebutkan diatas dan tidak dapat
menular melalui sentuhan tubuh seperti cairan keringat dan urin. Jadi, jangan
khawatir ya kalau dekat dengan orang yang terinfeksi HIV.
Di negara kita Indonesia, penyebaran
virus HIV ini dapat di kategorikan melalui beberapa kelompok, yaitu melalui
hubungan seks yang tidak aman dan penggunaan jarum suntik yang digunakan
bersama-sama saat menggunakan narkoba suntik.
HIV Aids di Indonesia

Semenjak ditemukan infeksi HIV
diindonesia pada tahun 1987 hingga akhir desember 2013 ini, Penyakit HIV di
Indonesia tersebar hampir diseluruh kota atau kabupaten provinsi di Indomesia.
Propinsi yang ditemukan kasus pengidap HIV adalah propinsi bali.
Setiap 25 menit, diperkirakan satu
orang akan terinfeksi di Indonesia dan satu diantara lima orang yang terinfeksi
tersebut berusia dibawah 25 tahun.
Pada tahun 2014, Mentri Kesehatan
memproyeksikan bahwa jika tidak dilakukan percepatan program untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi HIV, pada tahun tersebut akan ditemukan kasus lebih dari
500 ribu orang di Indonesia yang positif terinfeksi HIV. Propinsi yang paling
berisiko tingkat infeksi HIVnya adalah propinsi bali, jakarta dan papua.
Deteksi dini HIV Aids
Pemeriksaan dini HIV Aids dirasa sangat perlu dilakukan.
Dengan melakukan pemeriksaan dini, kita dapat menanggulangi dengan cepat dan
tepat sebelum infeksi semakin parah dan sudah memasuki tahap Aids.
Sangat disarankan untuk anda yang
dirasa berisiko tinggi terhadap infeksi HIV . Segeralah kunjungi layanan
kesehatan terdekat yang dapat melakukan tes infeksi HIV. Dengan ini kita dapat
mengetahui apakah diri kita terinfeksi HIV atau tidak.
Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Infeksi HIV yang menyerang tubuh
manusia terbagi menjadi tiga tahap atau fase sebagai berikut:
Fase
serokonversi
Pada fase serokonversi ini infeksi
HIV ini mirip dengan penyakit flu yang terjadi dalam waktu cukup lama
hingga berbulan-bulan. Pada tahap ini, sistem imun atau kekebalan tubh manusia
sedang melawan infeksi HIV.
Akan tetapi perlu di ingat dan
diperhatikan, gejala flu yang lama hingga satu bulan belum tentu itu awal
infeksi HIV, bisa jadi itu adalah infeksi atau penyakit lain.
Maka dari itu, sebaiknya segeralah
tes HIV terhadap diri anda jika anda rasa diri anda adalah berisiko tinggi
untuk terinfeksi HIV. Silahkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat yang dapat
melakukan tes HIV untuk mendapatkan kepastian.
Fase
Jendela
Pada fase ini biasanya infeksi HIV
akan menghilang dari fase serokonversi. Selama bertahun-tahun hingga bisa
puluhan tahun, infeksi HIV tidak menimbulkan gejala, akan tetapi infeksi virus
tetap terus menyebar ke seluruh tubuh.
Fase
Aids
Jika dari fase serokonversi tidak
terdeteksi selama bertahun-tahun, virus HIV akan melemahkan sistem kekebalan
tubuh manusia, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat lagi melawan
infeksi. Pada tahap inilah disebut dengan fase Aids atau acquired immune
deficiency syndrome. Pada tahap AIDS ini seseorang yang terinfeksi akan
mudah sekali terinfeksi penyakit.
Sumber:
http://www.alodokter.com/hiv-aids/
http://www.tanyadok.com/berita/jumlah-kasus-hivaids-indonesia-terus-meroket