Emboli Air Ketuban adalah masuknya Air ketuban, sel fetal, atau debris dari fetus ke dalam pembuluh darah wanita saat persalinan, ...
Emboli Air Ketuban maupun Emboli Udara tidak memberi kesempatan pasien hidup lebih lama bagi pasien dan peluang hidup dari kejadian tersebut tidak lebih dari 10%. 70% Korban yang selamat dari terjadinya emboli saat operasi juga mengalami gangguan saraf. Dan yang lebih menakutkan, kejadian emboli adalah gangguan yang bisa diprediksi atau dicegah, karena itu merupakan kehendak alam.
Resiko yang meningkatkan terjadinya Emboli Air Ketuban
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatnya peluang terjadinya emboli adalah kelahiran
caesar, persalinan dengan instrument atau induksi, gawat janin, pendarahan, dan
persalinan pada ibu yang berusia tua. Sedangkan wanita hamil yang melakukan
persalinan normal mempunyai resiko lebih kecil mengalami emboli air ketuban.
Proses Terjadinya Emboli Air Ketuban
Cairan amnion masuk ke dalam sirkulasi darah ibu melalui saluran plasenta atau rahim, setelah
cairan tersebut mencapai pembuluh darah akan terjadi syok anafilatik, dengan
reaksi yang muncul bergantung pada lokasi hambatan. Apabila terjadi di saluran
menuju jantung, maka pasien akan mengalami syok kardiologi atau gagal jantung. Dan
apabila hambatan terjadi di saluran darah menuju paru-paru maka pasien akan
terjadi gagal pernafasan.
Hambatan air ketuban ini juga dapat memicu terjadinya
pendarahan.
Reaksi emboli pada proses persalinan adalah terjadi paling lama 48 jam dan paling
cepat 30 menit setelah kelahiran. Hal ini dipengaruhi oleh luka (inflamasi)
yang timbul akibat hambatan sirkulasi. Semakin besar luka, maka reaksi emboli semakin
cepat. Inflamasi atau luka ini bisa disebabkan karena antigen bayi yang masuk
ke dalam sirkulasi maternal saat proses persalinan.
Gejala Emboli Air Ketuban
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Gejala Emboli Air Ketuban adalah hilangnya kesadaran ibu
atau kejang (35%). Distress janin dan ibu yang mengalami colaps (23%). Menurunnya
tekanan darah, nafas menjadi pendek, dan bradikardi janin / kondisi gawat janin
(14%). Dan colaps akibat persalinan normal atau Persalinan Caesar (14%)
Ringkasan:
- Emboli Air Ketuban terjadi tersumbatnya pembuluh darah oleh Air ketuban,sel fetal, atau debris dari fetus saat proses persalinan,
- Persalinan Normal menurunkan resiko terjadinya Emboli Air Ketuban saat proses persalinan.