Penyakit rematik merupakan penyakit yang menyerang (memberikan rasa sakit) pada bagian tubuh yang merupakan bagian anggota gerak. ...
Penyakit rematik menjadi momok yang mengkhawatirkan, yang katanya karena penyakit ini membawa kesulitan dan ketidaknyamanan hidup bagi yang mengalaminya.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang paham betul tentang penyakit rematik ini. Bahkan sering kali ada yang menyamakan antara penyakit rematik dengan asam urat. Padahal kedua penyakit tersebut berbeda dan tidak berkaitan antara satu sama lainnya.
Keluhan Penderita Rematik:
- Rasa nyeri
- Rasa pegel-pegel
- Adanya gangguan aktivitas tubuh
- Rasa kaku pada otot dan organ tubuh yang lain
- Timbul bengkak
Faktor penyebab rematik:
- Pekerjaan / aktivitas sehari-hari yang memicu rematik
- Adanya infeksi
- Faktor pola makanan
- Gangguan immunitas atau kekebalan daya tahan tubuh
- Pengaruh kelenjar/hormon
- Faktor usia
- Faktor keturunan
- Faktor psikologis
- Faktir lingkungan
- Obesitas (kelebihan berat badan)
- Cedera pada alat gerak tubuh
- Radikal bebas
- Gaya hidup yang tidak teratur
- Komplikasi dari berbagi penyakit
Terdapat lebih dari 100 jenis rematik, berikut ini beberapa jenis rematik yang paling umum terjadi:
1. Rheumatoid arthritis
Terjadi karena kekebalan tubuh secara keliru justru menyerang jaringan-jaringan sendi. Sehingga sendi-sendi yang terserang mengalami peradangan. Yang mengakibaktan:
- Sendi bengkak karena cairan yang menumpuk
- Terasa kaku, utamanya pada pagi hari yang setelah lama tidak digerakkan
- Terasa panas dan timbul warna merah
- Terkadang terasa sakit yang sangat
Rheumatoid arthritis bisa menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. Gejala yang dirasakan yaitu pergerakan sendi mulai terbatas, bahkan ada fungsi sendi yang hilang. Gejala lainnya yaitu kelelahan, demam, nyeri otot dan nafsu makan menurun.
Rheumatoid arthritis juga bisa menyebar dan menyerang ke luar persendian seperti mata, kulit, ginjal dan jantung.
Pada umumnya, Rheumatoid arthritis tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dengan pengobatan yang baik dan tepat, maka masih ada harapan agar penderita tetap bisa hidup produktif.
2. Osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit persendian yang menimbulkan rasa sakit serta membuat terbatasnya pergerakan sendi, yang sangat buruk bisa menyebabkan kerusakan tulang rawan. Osteoartritis umumnya menyerang pada jari, leher, kaki, pinggang, lutut, dan pinggul.
Faktor timbulnya osteoartritis umumnya karena bertambahnya usia. Beberapa gejala osteoartritis yang memengaruhi persendian, yaitu:
- Ketika berjalan, bisa membuat persendian terasa sakit
- Persendian terasa kaku, dan membengkak.
- Jika disentuh, persendian terasa hangat.
- Melemahnya otot, sehingga kesulitan untuk membungkuk, memakai pakaian, duduk, dan menggenggam objek.
3. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang jaringan yang sehat, sehingga mengkibatkan peradangan. Sindrom Sjogren lebih sering diderita oleh wanita dibandingkan pria. Berikut gejala sindrom Sjogren:
- Mata terasa perih dan teriritasi.
- Kesehatan gigi dan gusi menurun.
- Kelenjar di dalam mulut tidak memproduksi air liur yang cukup, alhasil mulut sering terasa kering.
- Kelenjar parotid (salah satu kelenjar air liur) mengalami pembengkakan.
- Mata terasa kering akibat kurangnya produksi air mata oleh kelenjar di dalam mata.
- Mudah terkena sariawan.
- Organ dalam yang terganggu dan persendian terasa kaku dan nyeri, tetapi ini jarang terjadi.
4. Lupus
Lupus juga terkait dengan kekebalan tubuh. Penyebab terjadinya lupus secara pasti hingga saat ini masih belum diketahui. Beberapa gejala lupus yaitu:
- Rambut mengalami kerontokan
- Meningkatnya resiko stroke
- Mengalami kejang tidak wajar
- Persendian terasa kaku dan nyeri
- Tubuh mudah letih
- Peradangan pada lapisan jantung atau paru-paru sehingga menyebabkan area dada terasa sakit.
- Munculnya ruam di sekitar pipi, biasanya bentuknya seperti kupu-kupu.
- Perubahan warna jari-jari tangan dan kaki ketika terkena cuaca dingin.
- Gangguan darah seperti jumlah trombosit dan sel darah putih di bawah normal.
Gejala lupus yang dialami oleh masing-masing penderita dapat berbeda, sehingga tidak bisa dipastikan. Adapun dengan melakukan tes darah berguna untuk mendiagnosis lupus. Selain itu, dokter mungkin memeriksaan sampel urine, atau juga fungsi ginjal dan hati.
5. Ankylosing spondylitis
Ankylosing spondylitis merupakan peradangan kronis yang menyerang tulang belakang. Penyakit ini umumnya diderita remaja pria hingga usia 30 tahun. Berikut di bawah ini beberapa gejala ankylosing spondylitis:
- Bagian tubuh antara leher dan tulang belikat terasa nyeri.
- Punggung terasa kaku, kemudian akan terasa sakit saat berdiri.
- Rasa sakit terasa dari bawah hingga ke atas tulang belakang.
- Ketika bergerak atau melakukan aktivitas, rasa kaku dan sakit menjadi mereda.
- Bokong dan punggung bagian bawah mengalami nyeri secara perlahan.
Bagian tubuh yang sering diserang ankylosing spondylitis, yaitu pangkal tulang belakang (serta ligamen dan tendon), belakang tumit persendian bahu, ruas tulang belakang, tulang rawan antara tulang rusuk dan tulang dada, persendian antara tulang panggul.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit rematik:
Untuk dapat mencegah penyakit rematik ada beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan, hal sederhana pertama yang pelu dilakukan adalah berjalan kaki walaupun sebentar...
2. Minum air putih yang cukup setiap hari.
Selain kita dapat sehat dengan mengutamakan minum air putih...
Gunakanlah sepatu yang benar-benar nyaman, hindari menggunakan sepatu yang sangat ketat sehingga kaki akan merasa sempit.
Sangat dianjurkan apabila kita ingin terhindar dari penyakit rematik lebih baik tidur tanpa menggunakan kipas angin...
6. Ketika melakukan olahraga, maka lakukan pemanasan yang cukup
7. Hindari bekerja atau beraktivitas yang berlebihan atau terlalu berat
8. Penting untuk selalu berusaha menjaga berat badan agar tetap ideal, sehingga terhindar dari obesitas.
9. Batasi mengkonsumsi makanan sumber lemak hewani
10. Rajin mengkonsumsi buah dan sayur
11. Sering-sering lakukan relaksasi tubuh
12. Hindari menonton tv dan bekerja di depan komputer terlalu lama
13. Mengkonsumsi suplemen, seperti S Lutena 2 x 3 butir pagi dan malam, atau Izumio 2 x 1 pcs pagi dan malam
Makanan dan Minuman yang bermanfaat untuk mengatasi sakit radang sendi atau rematik.
1. Teh Hijau
Teh hijau kaya akan kandungan antioksidan. Pada penelitian yang ditemukan beberapa tahun terakhir, bahwa mengkonsumsi teh hijau memiliki khasiat yang besar untuk kesehatan tubuh.
Teh hijau terdapat kandungan antioksidan yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang berperan sebagai zat anti-inflamasi, bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri sendi.
2. Minyak zaitun
Minyak zaitun cukup populer dngan manfaat untuk kesehatan jantung, selain itu di dalam minyak zaitun terdapat kandungan oleocanthal, yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan pada sendi.
Kamu bisa menambahkan minyak zaitun ke dalam makanan, seperti pada dressing salad, dan lainnya.
3. Jahe
Jahe adalah rimpang herbal yang banyak digunakan dalam bumbu kebanyakan masakan Asia termasuk Indonesia. Jahe juga berkhasiat sebagai anti-inflamasi dan dapat digunakan untuk beberapa pengobatan. Sangat mudah mengkonsumsi jahe, cukup dimemarkan sedikit lalu ditambahkan kedalam air hangat untuk diminum.
4. Kunyit
Kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang berkhasiat untuk menghilangkan rasa sakit akibat nyeri sendi atau rematik.
5. Bawang Putih
Bawang merah merupakan sumber quercetin, yang merupakan zat bersifat antioksidan, dengan khasiat untuk memerangi peradangan, termasuk pada nyeri sendi akibat arthritis.
6. Buah Alpukat
Kamu dapat menurunkan resiko penyakit rematik dengan rajin mengonsumsi alpukat matang secara teratur. Dimana kandungan lemak di dalam alpukat bermanfaat untuk memberikan lubrikasi secara alami pada persendian tulang seperti leher, pergelangan tangan, siku, pinggul, lutut danpergelangan kaki.
7. Jus apel
Minum jul apel yang diragikan (fermentasi) sebanyak setengah cangkir, dengan frekuensi dua kali dakam sehari, memiliki manfaat untuk mengatasi sakit radang sendi.
8. Jus semangka
Untuk arthritis karena kelebihan asam urat. Dengan mengkonsumsi segelas jus semangka (tanpa biji) pada pagi dan malam hari bermanfaat untuk mengeluarkan kelebihan asam urat.
9. Sawi putih
Sawi putih berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit rematik. Selain itu juga untuk mengatasi beberapa penyakit lainnya seperti influenza, luka memar, campak, bisul, sakit lambung, sakit kuning, TBC dan kencing darah.
10. Paprika
Sayuran paprika berkhasiat untuk menjaga kekebalan tubuh, kesehatan mata, kesehatan kulit dan selaput lendir, menurunkan kolesterol dan menurunkan resiko serangan jantug dan stroke. Selain itu paprika memiliki sifat panas di dalam kandungannya yang berkhasiat untuk mengobati penyakit rematik
11. Makanan kaya beta karoten
Karoten merupakan pigmen tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai antioksidan bagi tubuh, kandungan ini banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran yang berwarna merah, kuning dan oranye , seperti wortel, ubi jalar, labu kuning dan ubi bit.
12. Makanan kaya Omega 3
Kandungan omega 3 sangat baik untuk kesehatan otak dan jantung, selain itu berkhasiat sebagai anti-inflamasi alami, yang mampu mengurangi peradangan dan menjaga kesehatan persendian. Sumber-sumber alami kandungan omega 3 banyak terdapat pada ikan kacang kenari, biji-bijian terutama biji bunga matahari.
13. Makanan yang kaya vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang bermanfaat untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh, mengoptimalkan metabolisme kolagen dan protein. Kekurangan vitamin C bisa memicu timbulnya radang sendi. Kandungan vitamin C banyak terdapat pada buah jeruk, lemon, buah kiwi, sayuran brokoli, dan kembang kol.
14. Makanan mengandung Antosianin
Antioksidan bermanfaat untuk menghambat produksi zat pro inflamasi, yang menyebabkan peradangan. Senyawa ini banyak ditemukan di dalam buah ceri, blueberry, stroberi, blackberry, anggur merah dan terong.
Cara mengobati rematik secara tradisional
Ramuan tradisional Indonesia dikenal mampu mengatasi berbagai macam penyakit, seperti salah satunya nyeri sendi dan rematik. Berikut di bawah in bahan alaminya beserta penjelasannya:
1. Jahe
Jahe terkenal dengan manfaat menghangatkan tubuh, manfaat lainnya adalah untuk mengobati rematik. Jahe umumnya digunakan sebagai bumbu masakan. Kamu bisa menggunakan jahe dalam mengatasi dan meredakan rematik.
Kamu bisa membuatnya dengan salad, saus maupun sup, yang ditambahkan jahe ke dalamnya. Setelah mengonsumsinya, bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri.
Apabila Kamu mengalami sakit pinggang atau keluhan berupa nyeri sendi, maka segera ambil akar beluntas secukupnya saja, kmudian cuci hingga bersih.
Setelah itu, rebus akar beluntas dengan segelas air hingga mendidih.
Kemudian saring airnya, lalu minum sekali sehari saja.
3. Lengkuas
Bumbu dapur yang satu ini ternyata dapat dijadikan obat rematik. Caranya, ambil beberapa potong jari rimpang lengkuas segar, kemudian cuci bersih lalu parut.
Setelah itu, peras airnya dengan kain, lalu gosokan pada bagian tubuh yang sakit, cara menggunakan seperti yang ada pada minyak urut. Adapun ampas lengkuas bisa digunakan sebagai obat gosok.
4. Daun Pandan Wangi
Cara penggunannya, ambil 3 lembar daun pandan segar, lalu cuci bersih dan iris tipis-tipis.
Seduh daun pandan wangi dengan 1/2 cangkir minyak kelapa yang sudah dipanaskan.
Gunakan minyak tersebut untuk menggosok bagian tubuh yang sakit.
Cara lainnya, ambil daun pandan wangi yag segar sebanyak 5 lembar, dan daun serai 20 lembar. Cuci bersih lalu ditumbuk hingga halus.
Tambahkan minyak kayu putih dan minyak gandapura masing-masing 1 sendok makan.
Setelah itu, aduk sambil diremas-remas sampai merata. Gunakan dengan menggosok dan mengurut pada bagian tubuh yang sakit.
5. Daun Kumis Kucing
Haluskan beberapa lembar daun kumis kucing, lalu ambil 1 sendok teh.
Haluskan beberapa lembar daun meniran, ambil 1 sendok makan.
Keduanya direbus dalam 1 gelas air hingga tersisa 3/4 gelas. Setelah dingin, airnya disaring lalu diminum sekaligus.
6. Kacang Kedelai Hitam
Caranya, 1 sendok makan biji kedelai hitam, 1 sendok makan kacang hijau dan 2 sendok makan kacang tanah digoreng tanpa menggunakan minyak (disangan), lalu tumbuk hingga halus.
Makan sebanyak 1 sendok teh saja setiap pagi dan sore hari.
7. Daun Seledri
Caranya, 1 tangkai seledri dicuci, setelah itu dilalap mentah setiap kali makan, Kamu bisa mengkonsumsinya sekali dalam sehari, atau beberapa kali dalam sehari.
8. Brotowali
Di balik rasa pahitnya, ada manfaat besar brotowali sebagai obat tradisional untuk mengobati rematik.
Caranya, ambil 10 cm batang brotowali, lalu dicuci bersih dan potong-potong setiap 3 cm.
Rebus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Kemudian saring airnya, setelah dingin diminum.
Ramuan ini bisa diminum 3 kali sehari.
9. Daun Senggugu
Caranya ambil daun senggugu yang masih muda dan adas pulasari secukupnya saja.
Lalu tumbuk hingga halus dan tambahkan kapur sirih (apu).
Setlah itu balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Dalam penggunannya perlu sangat berhati-hati, karena jangan sampai terkena kelenjar lain yang menyebabkan timbulnya rasa panas dan perih.
Penyakit rematik gout paling mudah kambuh diantara sekian banyak jenis penyakit rematik. Rasa nyeri hebat di pangkal ibu jari kaki ketika bangun tidur di pagi hari, bisa menjadi pertanda tubuh terserang penyakit rematik gout.
Gejala penyakit rematik gout yaitu rasa nyeri mendadak di pagi hari, padahal ketika malam harinya menjelang tidur badan dalam keadaan sehat. Terkadang timbulnya rasa sangat nyeri bisa mengakibatkan susah berjalan. Gejala lain yaitu rasa sakit pada persendian yang disertai bengkak berwarna merah, kemudian terasa panas jika disentuh.
Rasa nyeri bisa sehari semalam (24 jam) ketika masa puncaknya, setelah itu dalam 1 sampai 2 minggu akan mereda rasa sakitnya, walaupun tidak melakukan pengobatan sekalipun. Itu bukan berarti penyakit rematik gout telah sembuh secara total.
Rematik gout bisa menyerang lagi pada masa-masa berikutnya (bisa pada beberapa tahun berikutnya), yang kemudian sembuh lagi, kambuh lagi, sembuh lagi dan demikian seterusnya. Tetapi dalam sebagian kasus, ada orang mengalami penyakit rematik gout hanya sekali saja selama hidupnya.
Rematik gout berkaitan erat dengan asam urat darah
Penyakit rematik gout berhubungan erat dengan asam urat darah. Karena penyakit rematik gout terjadi karena adanya timbunan kristal monosodium urat monohidrat (MSU) yang sering disebut asam urat. Agar rematik gout ini tidak merembet ke penyakit lainnya, perlu dilakukan pengobatan secara rutin.
Karena jika tidak, bisa mengakibatkan komplikasi penyakit berat, seperti timbulnya benjolan kecil yang berwarna pucat di bagian punggung lengan, sendi lutut, daun telinga, dan urat besar di atas tumit (tofi).
Tofi terjadi karena adanya timbunan Kristal di jaringan ataupun persendian, yang mengakibatkan fungsi sendi terganggu. Tofi bisa menyebabkan timbulya koreng, dan bisa mengeluarkan gumpalan seperti kapur.
Umumnya tofi terjadi pada penderita yang sudah 10 tahun mengalami rematik jenis ini. Tofi juga bisa dipicu karena kadar asam urat darah yang tinggi.
Rematik gout bisa dicegah dengan diet
Pola makan memicu kambuhnya penyakit rematik gout ini. Penting untu menghindari makanan seperti melinjo, dan jeroan. Untuk mengetahui kondisi kadar asam urat di dalam darah, maka perlu melakukan pemeriksaan labaroratorium.
Kadar asam urat darah dikatakan normal berkisar antara 3-7 mg%. Ketika akadar sam urat darah tinggi seperti 7 mg%. Maka bisa diatasi dengan menghindari engkonsumsi makanan mengandung purin, tujuannya agar kadar asam urat darah dapat ditekan hingga kembali ke batas mormal.
Adapun jika kadar asam urat melebihi angka 9 mg%, maka perlu pengobatan yang intensif, melakukan diet saja masih kurang jika kadar asam urat setinggi itu.
Beberapa makanan yang harus dihindari bagi penderita rematik gout yaitu:
- Hindari minuman anggur, bir, wiski, air tape, tuak dan minuman hasil fermentasi,
- Hindari jeroan seperti hati, ginjal, limpa, babat, limpa serta usus.
- Hindari daging kerang, udang dan kepiting
- Hindari melinjo dan emping melinjo.
- Hindari kacang-kacangan kering seperti kacang kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau
- Hindari makanan olahan seperti tempe, tauge dan tauco.
- Hindari sayuran bayam, kembang kol, buncis , kangkung dan asparagus.
- Hindari buah air kelapa, durian, nanas dan alpokat.
- Hindari makanan kalengan seperti kornet dan sarden.
Tulisan Terkait: