Obat Flu Bebas yang dijual di apotek atau warung sekitar rumah, tentu menjadi salah pilihan banyak orang selain pergi ke dokter, is...
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada. Dimana penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi antipiretik seperti asetaminofen, ibuprofren, dan aspirin saat flu akan memberikan sejumlah konsekuensi, bukan hanya untuk kesehatan tubuh penderitanya, namun juga pada tingkat populasi manusia disekitarnya.
Penelitian tersebut menggunakan perkiraan matematis yang menggambarkan bahwa konsumsi Obat Flu Bebas, dapat meningkatkan kematian di dalam sebuah populasi. Seseorang yang menggunakan antipiretik saat Flu cenderung merasa sudah sanggup berinteraksi dengan orang lain. Padahal, sebenarnya virus flu masih berada dalam tubuhnya dan sangat berpotensi menularkan Virus Influenza kepada orang lain.
Kenyataan lain yang lebih menyakitkan, adalah obat-obatan penurun demam dapat meningkatkan laju dan durasi penularan virus sehingga akan lebih mudah menular pada orang lain. Dan apabila anda mulai menghentikan konsumsi antipiretik untuk mengobati sakit flu, maka dapat mencegah 700 kematian setiap tahun.
Dari hasil penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat luas, bahwa konsumsi antipiretik yang dijual bebas memang dapat menurunkan gejala flu secara cepat, namun juga dapat meningkatkan resiko penularan kepada orang lain, meski dirinya telah merasa sembuh.
Para peneliti bukannya mengharuskan seseorang untuk berhenti minum obat saat flu, namun menegaskan bahwa saat merasa sudah lebih baik saat flu, seseorang masih mampu menularkan penyakitnya pada orang lain. Maka sebelum sembuh secara total, sebaiknya tetap berada di rumah dan tidak memaksakan bekerja, karena dapat menularkan ke orang lain.
Ringkasan:
- Obat flu yang dijual bebas di sekitar anda memang dapat meredakan gejala flu namun belum mampu membasmi virus penyebab flu di dalam tubuh,
- Mengurangi penggunaan Obat Flu Bebas juga dapat mengurangi kematian hingga 700 orang pertahun.
