Hubungan Antara P emeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meni...
loading...
Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Untuk
menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam satu Negara atau daerah yang digunakan adalah angka
kematian maternal. Kematian maternal selain menggambarkan kepadatan penduduk
juga merupakan salah satu indikator yang sangat sensitif untuk melihat adanya
pemanfaatan dan hasil guna pelayanan kesehatan terhadap ibu, juga memberikan
petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita yang berhubungan dengan perilaku
reproduksi.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga
lahirnya bayi. (1)
Lama kehamilan normal diperkirakan kurang lebih 280 hari
(40 minggu atau 10 bulan) berdasarkan perputaran bulan atau lunar atau 9 bulan
sejak hari pertama haid terakhir. (2)
Untuk mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan
pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu
ke-12 dalam kehamilan dan minggu 28. Bila Hb <11gr% pada kehamilan
dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi secara teratur 1 tablet/hari pemberian fe untuk ibu
hamil minimal 90 butir selama
kehamilannya.
Pemeriksaan kadar Hb yang dianjurkan dilakukan pada trimester pertama dan
ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena
kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada kedua trimester
kehamilan. Sehingga pemeriksaan Hb pada kehamilan tidak berjalan dengan
seharusnya.
Anemia
merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan
jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderit anemia, lebih sering
disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai
normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah,
misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi
adalah anemia karena kekurangan zat besi. (3)
Pada
dasarnya anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu kesehatan
masyarakat di Indonesia dimana angka kematian ibu hamil cukup tinggi. Penyebab anemia ini adalah
kekurangan zat besi. Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi
hampir tiga kali lipat untuk kebutuhan janin dan keperluan ibu hamil.
Presentase
penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi
11%, abortus 5%, persalinan macet 5%, embolin obstetric 3%, komplikasi
peurperium 8%, lain-lain 11%. Dari
presentase tersebut perdarahan memiliki presentasi paling tinggi yaitu 28%.
Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama
terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian yang paling
utama ibu. Disebagian Negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian
ibu disebabkan oleh perdarahan yaitu proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen sampai hampir 60
persen. Walaupun seseorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami
perdarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah
yang berat (anemia berat)dan akan mengalami masalah kesehatan yang
berkepanjangan
Organisasi
kesehatan dunia (WHO) (4) melakukan pembahasan khusus tentang Angka Kematian Ibu di kawasan Asia
Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak global. WHO
memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran terjadi dikawasan Asia Tenggara setiap
tahun,sementara total kematian ibu dan bayi lahir dikawasan ini diperkirakan
berturut turut 170 ribu dan 1,3 juta pertahun. Data dari WHO, UNICEF, UNFPA dan
bank dunia menunjukan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu
persen pertahun, hal ini bisa dicapai bila semua pihak terintegrasi, baik
ditingkat local maupun nasional.
Menurut
WHO memperkirakan bahwa 35-75 % ibu hamil di negara berkembang dan 18 % ibu
hamil di negara maju mengalami anemia. Normalnya kadar hemoglobin pada tidak
wanita hamil yaitu berkisar antara 12 -15
gr. Seorang wanita hamil dikatakan menderita anemia jika
kadar hemoglobin dalam darah <11 gr%.
Berdasarkan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Bayi (AKB) adalah 32/1000 kelahiran hidup. (5)
Berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013, di Jawa Barat
AKI mencapai 758/100.000 kelahiran hidup dan AKB terbesar 4.108/1000 kelahiran
hidup. (6)
Berdasarkan
data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013 jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 78 dari 49.373 kelahiran hidup. salah satu
penyebab kematian ibu di Kabupaten XXX terjadi karena Perdarahan 41, Eklampsi 17, Infeksi 4, Partus lama 0, dan jumlah kematian bayi sebesar 114 per 49.737 kelahiran
hidup. (7)
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas XXX Kabupaten XXX, pada bulan januari terdapat 56
ibu hamil yang diperiksa hemoglobin serta yang anemia terdapat 21, pada bulan
februari 108 ibu hamil yang diperiksa serta 29 orang termasuk kategori anemia,
maret 79 ibu hamil yang diperiksa dan 34 ibu hamil termasuk kategori anemia,
april 28 ibu hamil yang diperiksa yang termasuk kategori anemia sebanyak 14,
pada bulan mei tahun 2014 diperoleh data jumlah ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan hemoglobin yaitu 165 serta
kadar hemoglobin yang termasuk rendah/ anemia yaitu 39 Orang. (8)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang Hubungan
Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian
Anemia di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Apakah Terdapat Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada ibu hamil Dengan Kejadian
Anemia Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX?.
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dengan
kejadian anemia Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX.
2.
Tujuan
Khusus
Tujuan
khusus dalam penelitian ini diantara lain :
a.
Mengetahui gambaran tentang
pemeriksaan kadar haemoglobin pada ibu
hamil
Di Puskesmas XXX Kabupaten
XXX Tahun 2014.
b.
Mengetahui gambaran
kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas
XXX Kabupaten XXX Tahun
2014.
c.
Untuk mengetahui
hubungan antara pemeriksaan hemoglobin
pada ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014
D.
Ruang
Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi
hanya pada hubungan pemeriksaan
hemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX Kabupaten XXX periode mei tahun 2014. Subjek penelitian adalah seluruh
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hemoglobin, Metode yang dilakukan adalah
studi dokumentasi dengan check list.
E. Kegunaan Penelitian
1.
Guna Teoritis (Keilmuan)
a. Institusi Pendidikan
Karya tulis ini di
harapkan dapat memperkaya kepustakaan tentang resiko pada ibu hamil khususnya
anemia.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian di
harapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang resiko pada ibu hamil
khususnya anemia serta hal-hal yang perlu di ketahui dalam penanganan anemia
sebagai bekal dalam pengabdian setelah lulus dari pendidikan
2.
Guna Praktis
a.
Responden
Ibu hamil dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pemeriksaan hemoglobin, serta
mengenai anemia dalam kehamilan.
b.
Bagi Puskesmas
Di harapkan
dapat lebih ditingkatkan konseling kesehatan khususnya tentang pemeriksaan
hemoglobin pada ibu hamil dan anemia.
c.
Profesi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
bagi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik untuk upaya
penurunan AKIdan AKB.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD