FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERJADINYA PREMATURITAS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan kondisi dim...
loading...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
TERJADINYA PREMATURITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kehamilan
merupakan kondisi dimana perubahan
biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau
pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi,
nidasi dan implantasi.1
Kekurangan gizi selama hamil akan berakibat buruk terhadap janin.
Penentuan status gizi yang baik yaitu dengan mengukur berat badan ibu sebelum
hamil dan kenaikkan berat badan selama hamil. Kekurangan gizi pada ibu hamil
dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir dengan berat badan rendah
(BBLR).2
Ibu
yang pernah hamil dan mehirkan (multigravida) sudah berpengalaman dalam menghadapi
proses perubahan terjadi saat kehamilan dan persalianan,maka lebih bisa
memahami dan akan lebih tenang,namun berbeda dengan ibu yang belum pernah hamil
dan melahirkan (primigravida) kehamilan dan persalinan merupakan hal asing bagi
mereka, apa lagi bila pernah mendengar trauma atau kegagalan dalam menghadapi
perubahan perubahan fisiologi kehamilan dan persalinan dapat pula menimbulkan
kecemasan.2
Beberapa faktor lain yang tidak di ketahui ibu seperti : Pengaruh asma pada ibu dan janin
sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan
kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Keadaan hipoksia bila tidak segera
diatasi tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran,
persalinan premature atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan.2
Penyakit hipertensi dalam
kehamilan merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau
timbul dalam kehamilan atau pada permulaan persalinan, hipertensi dalam
kehamilan menjadi penyebab penting dari kelahiran mati dan kematian neonatal.
Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya insufisiensi plasenta,
hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat dan sering terjadi kelahiran
prematur.
Kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan
hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan kongenital,
umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau bayi kecil
untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan kongenital
yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama kehidupannya.
Dibandingkan dengan bayi yang
lahir cukup bulan,bayi prematur terutama yang lahir dengan usia kehamilan
<32 minggu, mempunyai resiko kematian 70 kali lebih tinggi, karena merka
mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan diluar rahim akibat ketidakmatangan
sistem organ tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati, dan sistem
pencernaannya. Sekitar 75% kematian perinatal disebabkan oleh prematuritas.2
Sekitar seperlima bayi yang lahir
dibawah usia 32 minggu tidak dapat bertahan hidup dalam tahun pertama
dibandingkan dengan 1% kematian bayi yang lahir dengan usia 33-36 minggu dan
hanya sekitar 0,3% kematian bayi bila lahirnya pada usia cukup bulan.1Kematian
janin sering disebabkan oleh sindroma gawat nafas (Respiratory Distress Syndrome-RDS), perdarahan intraventricular, displasia
bronkopulmoner, sepsis dan enterokolitis nekrotikans.1
Masalah lain yang dapat timbul adalah masalah perkembangan neurologi
yang bervariasi dari gangguan neurologis berat, seperti serebral paksi, gangguan
intelektual, retardasi mental, gangguan
sensoris (kebutaan, gangguan penglihatan, tuli), sampai gangguan yang lebih
ringan seperti kelainan perilaku, kesulitan belajar dan berbahasa, gangguan
konsentarasi/ atensi dan hiperaktif. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya
kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Selain itu perawatan bayi
prematur juga membutuhkan teknoogi kedokteran canggih dan manual (misalnya Neonatal intensive Care unit/NICU, Surfactant).
(Hidayat Wijayanegara, hal 39).
Didunia
dalam setiap menit, sebanyak 380 perempuan menjadi hamil, 190 orang diantaranya
mengalami kehamilan yang tidak diharapkan, 110 orang mengalami komplikasi
kehamilan dan satu orang ibu meninggal. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 persen
dari seluruh ibu hamil akan mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan
dan persalianan.4
Dilihat dari Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX tahun XXX Angka
Kematian Ibu (AKI) ada 37 kasus diantaranya; perdarahan 16 kasus, eklampsi 8 kasus, infeksi 1 kasus, lainlain
2 kasus. Dan Angka Kematian Bayi (AKB) neonatus 309 kasus diantaranya; BBLR 156
kasus, asfiksia 80 kasus, tetanus neonatorum 3 kasus, sepsis 5 kasus, kelainan
kongenital 27 kasus, ikterus 3 kasus lainlain 35 kasus. Bayi 94 kasus
diantaranya; phenomonia 25 kasus, diare 19 kasus, kelainan saluran cerna 9 kasus,
kelainan saraf 3 kasus, lainlain 38 kasus. Balita 31 kasus diantaranya; ISPA 6
kasus, diare 1 kasus, lainlain 24 kasus dan IUFD 187 kasus. (Laporan Tahunan
Dinas Kesehatan Kabupaten XXX, XXX)
Berdasarkan data tahunan di Wilayah Kerja Puskesmas PONED XXX
Kecamatan XXX Kabupaten XXX tahun XXX tidak didapatkan jumlah kasus Kematian
Ibu (AKI) sedangkan jumlah Kasus Kematian Bayi (AKB) sebanyak 19 kasus dengan
penyebab kematian karena BBLR 10 kasus, asfiksia 1 kasus, kelainan kongenital 2
kasus, pneumonia 2 kasus, diare 3 kasus, sepsis 1 kasus dan meningitis 1 kasus.asfiksia
ditemukan 49 kasus tertangani 16, dirujuk 32 (Laporan Tahunan Puskesmas PONED XXX,
XXX)
Berdasarkan data
dari wilayah kerja puskesmas XXX tahun XXX keseluruhan bersalin sebanyak 157
orang ibu bersalin dengan rincian 134
ibu bersalin normal dan 23 ibu mengalami persalinan prematur.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka dilaksanakan penelitian dengan judul Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Terjadinya Prematuritas Di Puskesmas XXX Tahun XXX.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
ditemukan data 23 bayi lahir dengan prematur di puskesmas
XXX, maka masalah dalam penelitian ini adalah Melihat faktor-faktor apa
saja yang berhubungan tejadinya prematuritas di Puskesmas XXX Tahun XXX.
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui
Faktor-faktor yang berhubungan terjadinya prematuritas di Puskesmas XXX.
2.
Tujuan
khusus
a. Diketahuinya
hubungan umur dengan kejadian prematur
b. Diketahuinya
hubungan pekerjaan dengan prematur
c. Diketahuinya
hubungan paritas dengan prematur.
D.
Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini akan membahas tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi tejadinya
prematuritas di Puskesmas XXX tahun XXX, Adapun populasi dalam penelitian ini adalah ibu
yang hamil pada bulan Januari sampai Desember tahun XXX yakni sebanyak 100 orang dengan waktu penelitian dari bulan Mei
Juni XXX. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dan cara pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling.
E.
Kegunaan
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
tentang keperawatan maternitas, serta bahan dalam penerapan ilmu metode
penelitian, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian premturitas.
a. Sebagai
bahan utama dalam pengembangan konsep tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian premturitas pada ibu bersalin.
b. Sebagai
penguat teori hubungan paritas dengan premturitas bahwa dipelukan komponen atau
pengaruh lain agar hasil atau tujuan sistem bisa tercapai.
c. Sebagai
penguat konsep tentang pentingnya Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian premturitas pada ibu bersalin.
d. Sebagai
antitesis (pembanding) ada atau tidaknya Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian premturitas pada ibu bersalin.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan bahan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan
maternitas pada hubungan paritas dengan
premturitas di Puskesmas XXX khususnya dalam memberikan informasi
tentang kehamilan dan faktor faktor penyebab Premature pada ibu primigravida dan multigravida yang tidak ibu ketahui.
a. Bagi
Penulis :
Menambah wawasan penulis
mengenai wacana nilai pendidikan khususnya pendidikan Islam, untuk selanjutnya
dijadikan sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku.
b. Bagi
Lembaga Pendidikan
1) Sebagai
masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada,
termasuk para pendidik yang ada di dalamnya, dan penentu kebijakan dalam
lembaga pendidikan, serta pemerintah secara umum.
2)
Dapat menjadi pertimbangan untuk diterapkan
dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia
sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.
c. Bagi
Ilmu Pengetahuan
1)
Menambah keilmuan tentang hubungan paritas dan premturitas.
2) Sebagai
bahan referensi dalam ilmu pendidikan sehingga dapat memperkaya dan menambah
wawasan.