Saat ini Pemerintah telah membuat aturan, dimana Air Susu Ibu (ASI) wajib diberikan minimal selama 6 bulan pada bayi. Namun, apabil...
Utami Roesli selaku Dokter Spesialis Anak yang juga merangkap sebagai Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia mengungkapkan banyak penelitian yang telah membuktikan, lamanya ibu menyusui akan mempengaruhi risiko anak tidak mudah terkena penyakit. Semakin lama Bayi mendapatkan ASI, maka semakin tinggi peningkatan perkembangan kognitifnya, bahasa, dan motoriknya.
Perkembangan otak bayi yang diberi ASI lebih lama akan lebih baik dan karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Hal ini juga menyebabkan Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada usia di bawah 6 bulan tidak akan mudah sakit, menurunkan angka kematian bayi dan semakin lama bayi menyusui maka akan semakin berkurang risiko gangguan mental. Untuk selanjutnya bayi berusia lebih dari 6 bulan, boleh diberikan makanan pendamping ASI
Setelah sukses memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, maka akan lebih baik dilanjutkan diberikan kepada buah hati sampai usia 2 tahun. Selain untuk kesehatan fisik bayi, ASI juga akan meningkatkan kedekatan batin ibu dan anak. ASI adalah hadiah yang sangat berharga untuk buah hati yang dapat diberikan orangtua kepada anaknya. Dengan pemberian ASI, orangtua juga tidak perlu mengeluarkan biaya mahal dibandingkan harus dengan membeli susu formula.
Ringkasan:
- Pemberian ASI Ekslusif diwajibkan sampai usia bayi 6 bulan dan disarankan untuk dilanjutkan sampai usia bayi 2 tahun ditambah dengan MAPASI,
- Lamanya ibu menyusui akan mempengaruhi risiko anak tidak mudah terkena penyakit dan menurunkan resiko kematian bayi,
- Selain berpengaruh terhadap kesehatan fisik, menyusui juga meningkatkan ikatan batin ibu dan anak.
