10 Nutrisi Penting Yang Tidak Bisa Didapatkan Dari Makanan Hewani
loading...
10 Nutrisi Penting YangTidak Bisa Didapatkan Dari Makanan Hewani | Ada banyak perbedaan antara jenis
makanan hewani dan makanan nabati. Hal ini terutama berlaku pada kandungan
nutrisinya, karena banyak jenis nutrisi tertentu baik makanan nabati atau
makanan hewani. Nutrisi seperti Vitamin C dan beberapa antioksidan lain tak
ditemukan didalam produk hewani, sementara susu menyediakan kalsium lebih
tinggi dan daging menyediakan protein yang lebih tinggi dan lengkap. Di sisi lain
tubuh kita membutuhkan semuanya, jadi untuk mendapatkan asupan nutrisi yang
optimal, disarankan untuk mengikuti diet yang seimbang mencakup kedua jenis
sumber makanan.
Berikut 10 Jenis Nutrisi Penting Yang
Sulit Bakan Tidak Mungkin Diperoleh Dari Makanan Sumber Hewani.
Vitamin C
Vitamin C adalah satu – satunya vitamin esensial yang
tidak ditemukan dalam jumlah yang bermanfaat dari makanan sumber hewani yang
dimasak. Vitamin ini adalah antioksidan ampuh yang penting untuk memelihara
jaringan ikat. Hal ini juga berfungsi sebagai kofaktor untuk banyak enzim dalam
tubuh. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan banyak kondisi yang berkaitan,
mulai dari kudis, penyakit kulit, jerawatan, perdarahan, hingga kematian.
Makanan hewani biasanya tidak mengandung cukup banyak vitamin C, sehingga orang
perlu makan sumber nabati termasuk buah dan sayuran.
Namun jumlah vitamin C yang cukup bisa saja diperoleh
dari hati, telur ikan dan telur unggas, namun jika masih belum dimasak atau mentah.
Daging dan ikan juga mengandung vitamin ini, namun jumlahnya sangat rendah.
Beberapa studi
menunjukkan bahwa asupan vitamin c yang tinggi dapat :
·
Melindungi dari penurunan mental terkait usia
·
Mengurangi tekanan darah
·
Meningkatkan kesehatan pembuluh darah
Vitamin C juga bermanfaat meningkatkan penyerapan zat
besi dari makanan, sehingga secara tak langsung mengurangi risiko anemia pada
orang yang rentan terhadap kekurangan zat besi. Vitamin C ditemukan dalam
banyak makanan nabati, terutama buah-buahan dan sayuran mentah, termasuk
yang tertinggi dari paprika, kale, buah kiwi, buah jeruk, pepaya, dll.
Flavonoid
Flavonoid adalah kelompok antioksidan yang paling umum
yang ditemukan dalam tanaman, dan hampir di semua makanan nabati. Sebagina
besar manfaat dari mengonsumsi buah dan sayuran mungkin karena kandungan
flavonoidnya. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya flavonoid
mungkin memiliki manfaat kesehatan termasuk :
·
Mengurangi risiko penyakit jantung
·
Peningkatan kesehatan dan fungsi otak
·
Kesehatan usus besar yang lebih baik
Kuersetin
Quercetin adalah salah satu bentuk flavonoid yang
paling umum. Konsumsi banyak kuersetin telah dikaitkan dengan tekanan darah
normal dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Nutrisi ini banyak diditemukan di sebagian besar
makanan nabati, dan sumber yang kaya termasuk bawang, kakao, buah cranberis dan
buah apel.
Katekin
Katekin adalah keluarga flavanol, yang banyak
ditemukan dalam teh hijau; dan telah banyak dipelajari hingga saat ini. Nutrisi
ini dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, meningkatkan fungsi pembuluh
darah dan menurunkan kolesterol darah.
Katekin juga ditemukan dalam buah – buahan termasuk
aprikot, buah apel, buah pir, buah anggur,
persik, kakao dan anggur merah.
Hesperidin
Hesperidin juga merupakan salah satu keluarga flavanon
paling umum. Studi telah menunjukkan bahwa hesperidin dapat membantu mencegah
penyakit jantung dan kanker. Namun bukti ini sebagian besar masih
terbatas pada studi pada hewan laboratorium. Hesperidin ditemukan secara khusus dalam buah jeruk,
terutama jeruk dan lemon.
Cianidin
Cianidin adalah jenis antosianin yang paling banyak
ditemukan, adalah pigmen antioksidan yang memberikan warna – warna cerah pada
buah – buahan dan sayuran. Studi menunjukkan bahwa antosiain dapat mengurangi
risiko penyakit jantung, walaupun bukti masih sangat sedikit.
Nutrisi ini ditemukan dalam buah – buahan dan sayuran
yang berwarna. Namun sumber makanan yang paling tinggi adalah buah beri – berian yang berwarna gelap seperti blackberry.
Serat
Serat ditemukan dalam makanan produk nabati, yang
diyakini banyak bertanggung jawab untuk kesehatan. Secara umum, serat
pangan didefinisikan sebagai bagian dari tanaman yang tidak bisa dicerna oleh
sistem pencernaan bagian atas. Asupan tinggi serat telah dikaitkan dengan
banyak efek yang menguntungkan bagi kesehatan, termasuk :
·
Mengurangi kolesterol jahat
·
Mengurangi risiko penyakit jantung
·
Penurunan risiko konstipasi
·
Penurunann risiko kanker usus besar
· Meningkatkan rasa kenyang setelah makan, sehingga bisa
mempromosikan penurunan berat badan.
Banyak jenis serat juga bersifat prebiotik, yang
artinya mampu meningkatkan kesehatan usus besar dengan cara mempromosikan
pertumbuhan bakteri usus yang menguntungkan.
Beta Glukan
Beta glucan adalah salah satu jenis serat yang paling
banyak dipelajari, bersifat kental yang telah dikaitkan dengan banyak manfaat
kesehatan.
Sebagai prebiotik, fermentasi beta glucan dalam usus
lebih efektif, dimana yang merangsang pertumbuhan bifidobacteria yang
menguntungkan. Pada akhirnya ini dapat menyebabkan meningkatkan kesehatan usus.
Hal ini mungkin terkait tekanan darah yang lebih rendah, mengurangi kolesterol
dan memoderasi kadar gula darah setelah makan.
Sumber beta glucan terbanyak adalah katul oat dan
barley. Sementara sumber yang lebih rendah adalah jenis sereal gandum,
gandum, dan beras merah.
Pektin
Pektin merupakan keluarga dari serat prebiotik yang
ditemukan dalam buah, hadir dalam berbagai bentuk dengan efek kesehatan yang
berbeda.
Pektin bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan dalam usus besa, membantu meringankan diare kronis dan menjaga
kadar gula darah setelah makan. Selain itu, studi telah menunjukkan bahwa
pektin dapat membantu mencegah kanker usus besar. Sumber makanan utama yang kaya pektin adalah buah – buahan,
seperti jeruk, buah apel, plum, jambu biji, pisang dan berbagai macam buah.
Inulin
Inulin adalah termasuk dari sekelompok serat yang
dikenal sebagai fructan. Seperti serat prebiotik, inulin dan jenis
fructan lainnya berguna untuk meningkatkan kesehatan usus dengan cara
merangsang pertumbuhan bifidobacteria menguntungkan. Studi menunjukkan bahwa
diet tinggi inulin dapat meringankan sembelit. Namun untuik beberapa orang bisa
menyebabkan efek samping seperti perut kembung dan mulas.
Inulin banyak ditemukan dalam berbagai buah – buahan dan
sayuran, termasuk buah pisang, artikuk, asparagus, bawang merah, bawang putih,
daun bawang dan sawi putih.
Lignan
Tidak seperti serat pangan lainnya, lignan lebih ke
polifenol ketimbang karbohidrat. Ketikasampai di usus besar, lignan
terfermentasi oleh bakteri usus. Proses fermentasi ini akan mengubahnya menjadi
fitoestrogen, yang kemudian diserap ke dalam aliran darah. Fitoestrogen adalah
senyawa seperti estrogen yang telah dikaitkan dengan beberapa manfaat untuk
kesehatan, termasuk mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker payudara.
Lignan sebagian besar ditemukan dalam makanan nabati,
dan sumber terkaya adalah bijian dan sereal padi – padian.
Pati Resisten
Pati adalah jenis karbohidrat yang paling umum. Hal
ini umumnya bisa dicerna dengan baik, tetapi beberapa jenis mungkin resisten
terhadap pencernaan yang disebut dngan pati resiten atau resistant starch.
Pati resisten mendorong pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan dalam usus, dan meningkatkan kesehatan usus besar. Studi juga
menunjukkan bahwa pati resisten dapat meningkatkan rasa kenyang dan menjaga
kenaikan gula darah setelah makan.
Pati resisten anyak ditemukan dalam berbagai jenis
makanan yang tinggi karbohidrat, termasuk sereal gandum, pasta, kacang – kacangan,
pisang mentah, dan kentang yang telah didinginkan setelah dimasak. Semoga bermanfaat.
Sumber : www.manfaat-kesehatan.com