Apa Yang Terjadi Pada Vagina Sehabis Melahirkan
loading...
Apa Yang Terjadi Pada Vagina Sehabis Melahirkan | Setelah
melahirkan, Anda akan merasakan ada sesuatu yang berbeda pada vagina. Menurut
dr. Febriansyah Darus Sp.OG, dari RS Kemang Medical Care, perubahan tersebut
terjadi secara alami, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada vagina
seusai melahirkan, berikut penjelasannya.
·
Meregang
Dalam persalinan per
vaginam, vagina akan terasa lebih lebar, terbuka, dan lebih lembek.
Beberapa wanita juga merasakan vagina memar atau bengkak. Setelah melahirkan,
elastisitas vagina memang berkurang. Namun beberapa hari kemudian, vagina
akan mengalami pemulihan, meski tidak akan sepenuhnya kembali ke bentuk semula.
Sementara untuk yang melahirkan secara Caesar, bentuknya akan tetap sama, namun
terkadang terasa lembap akibat perubahan hormon.
·
Keluar Cairan
Atau Lokia
Selama masa nifas atau masa
pembersihan rahim, akan terjadi ekskresi cairan selama beberapa waktu
atau dikenal dengan sebutan lokia. Pada masa nifas, darah kotor dikeluarkan
supaya dinding rahim kembali normal dan siap untuk menstruasi lagi. Lokia
biasanya berjumlah banyak, berlendir, dan berbau amis. Terdapat 4 tahapan lokia
berdasarkan jumlah dan warnanya, yaitu:
1.
Lokia Lubra
Pada 1 minggu pertama pada
fase nifas biasanya keluar darah segar berwarna merah bersama sisa-sisa
jaringan plasenta, dinding rahim, dan lemak bayi.
2.
Lokia Sanguelenta
Selama 1-2 minggu
berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir.
3.
Lokia Serosa
Dalam 2 minggu
berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan. Kandungannya berupa
jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.
4.
Lokia Alba
Cairan yang keluar berwarna
putih dan bening. Hal ini menunjukkan Anda sudah memasuki tahap pemulihan.
·
Luka Episiotomi
Untuk melancarkan
persalinan, terkadang dilakukan episiotomi atau menggunting jaringan otot
antara vagina dan anus atau disebut perineum. Sebagian ibu yang melahirkan per
vaginam akan mengalami hal tersebut. Pasca persalinan, robekan tersebut akan
dijahit dan dirapikan kembali. Proses penyembuhan luka episiotomi biasanya akan
lebih cepat dibandingkan luka lain, karena pada bagian perineum terdapat banyak
pembuluh darah.
·
Infeksi
Cairan yang keluar pada
masa nifas merupakan darah kotor, sehingga sering kali menjadi media bagi kuman
untuk tumbuh dan menyebabkan bau tidak sedap, hingga menimbulkan infeksi pada
vagina. Pada masa nifas, pembuluh darah dalam rahim masih terbuka. Akibatnya
apabila terjadi infeksi pada jalan lahir, akan memengaruhi rahim sehingga
terjadi infeksi pada dindingnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami
episiotomi, harus melakukan perawatan dengan benar.
Sumber : www.motherandbaby.co.id