X + 66 Halaman+6 diagram+9 tabel+11 Lampiran KIPI adalah semua kejadian/insiden (medik) sakit dan kematian yang terjadi setelah menerima i...
loading...
X + 66 Halaman+6 diagram+9 tabel+11 Lampiran
KIPI adalah semua kejadian/insiden (medik) sakit dan kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi. Yang diduga disebabkan oleh imunisasai. Biasanya terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. (dapat lebih lama, 6 bulan ).jumlah kasus KIPI di Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebanyak 376 kasus,yang meningkat tajam jika dibandingkan angka 68 pada tahun 2010 dan 187 pada tahun 2009 Sebagian kasus KIPI terjadi pada imunisasi tambahan.KIPI yang paling serius pada anak adalah reaksi anafilaksi, angka kejadian reaksi anafilaksis pada DPT diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis. Tetapi yang benar-benar reaksi anafilatik hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis.
Penelitian bertujun untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) diklinik bersalin Hj. Nani AMKeb yaitubersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Serta pembagian kuesioner pada responden. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 140 responden, dan peneliti mengambil teknik random sampling yaitu 58 responden.
Dari hasil penelitian ibu hamil tentang KIPI(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) berpengetahuan Baik sebanyak 14 responden (24,13%),dan berpengetahuan cukup 31 responden (53,45%) berpengetahuan Kurang sebanyak 13 responden (22,41%).umur dengan mayoritas umur 19-23 tahun berpengetahuan cukup sebanyak 7 responden (12,07%),pendidikan dengan mayoritas pendidikan dasar berpengetahuan cukup sebanyak 12 responden (20,69%), pekerjaan mayoritas tidak bekerja dengan pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (41,38%), dan gravida mayoritas berpengetahuan cukup pada skundigravida sebanyak 7 responden (12,07%) dan sumber informasi mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 16 responden (27,59%).
Dari hasil penelitian berdasarkan variabel bahwa pengetahuan responden mayoritas berpengetahuan cukup diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) khususnya pada ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan juga diharapkan mengikuti kegiatan penyuluhan.
Kata Kunci :Pengetahuan-ibu hamil-KIPI(Kejadian ikutan pasca imunisasi)
Daftar Pustaka :19 (2003-2011)
_____________________________________________________________________________
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Sebagai upaya menghasilkan generasi sehat memerlukan motivasi dan koordinasi semua pihak terutama orangtua, tenaga kesehatan dan aparat pemerintah untuk mendukung program kesehatan sehingga angka kesakitan dan kematian dapat ditekan secara maksimal. Salah satu program kesehatan untuk menghasilkan generasi sehat dan berkualitas dilakukan melalui kegiatan imunisasi.
Imunisasi merupakan usaha untuk meningkatkan kekebalan aktif seseorang terhadap suatu penyakit dengan memasukan vaksin dalam tubuh bayi atau anak.
Pada umumnya terdapat efek samping setelah pelaksanaan imunisasi yang dikenal dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) atau Adverse Events Following Immunization(AEFI ).Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi(KIPI) merupakan semua kejadian/insiden (medik) sakit dan kematian yang terjadi setelah menerima imunisasi. Yang diduga disebabkan oleh imunisasi. Biasanya terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. (dapat lebih lama, 6 bulan ). ( Lisnawati, 2013 )
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), berdasarkan Immunization Safety Surveillance WHO (2009), yang mungkin muncul ialah reaksi lokal, seperti sakit, bengkak kemerahan pada tempat suntikan, ruam, dan demam yang kejadiannya mencapai 5-15 persen di dunia.Reaksi lebih berat, seperti kejang demam, penurunan trombosit, anafilaksis (reaksi alergi akut), atau ensefalopati (gangguan otak) sangat jarang terjadi. Risiko ensefalopati 6-12 hari sesudah imunisasi, misalnya, kurang dari 1 dalam 1 juta dosis (WHO, 2009)
Setiap tahun sekitar 85 -95 % bayi di Negara berkembang mendapat imunisasi rutin, sedangkan sisanya belum terjangkau imunisasi karena menderita penyakit tertentu, sulitnya akses terhadap layanan imunisasi, atau adanya efek samping pasca imunisasi yang sering disebut KIPI, serta sosial-ekonomi dan lain-lain. Artinya setiap tahun ada 10 % bayi (sekitar 450.000bayi) yang belum mendapat imunisasi, sehingga dalam 5 tahun menjadi 2 juta anak yang belum mendapat imunisai dasar lengkap. (www.devinfo.info/immunization).
Berdasarkan laporan Komnas KIPI terjadi peningkatan jumlah kasus KIPI di Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebanyak 376 kasus,yang meningkat tajam jika dibandingkan angka 68 pada tahun 2010 dan 187 pada tahun 2009 Sebagian kasus KIPI terjadi pada imunisasi tambahan. (Komnas KIPI, 2011)
Di Indonesia sendiri KIPI yang paling serius pada anak adalah reaksi anafilaksi, angka kejadian reaksi anafilaksis pada DPT diperkirakan 2 dalam 100.000 dosis. Tetapi yang benar-benar reaksi anafilatik hanya 1-3 kasus diantara 1 juta dosis. (Ranuh dkk, 2008).
Laporan KIPI Dinas Kesehatan Kota Semarang bulan Juli sampaiDesember 2012ada 3 kasus Yaitu kasus pasca imunisasi DPT yang dilaporkan dariPuskesmas Gayamsari Semarang. Gejala anak yang pertama dan kedua adalahbengkak pada daerah suntikan.Gejala anak yang ketiga adalah bintik-bintikmerah gatal. Dirujuk ke Rumah Sakit dr. Karyadi, Semarang dan akhirnyasembuh (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2012).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.482/MenKes/SK/4/2010, cakupan imunisasi dasar pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dari jumlah sasaran 4.461.341 bayi, cakupan imunisasi BCG (93,8%), DPT 1 (69,6%), Polio 1 (76,6%), Polio 4 (92,4%), campak (91%). Dengan angka Drop Out sebesar 43,5%, angka Drop Out ini menggambarkan terdapat sekitar lebih dari satu juta bayi di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap setiap tahunnya, di sebabkan karena adanya efek samping dari imunisasi sehingga berdampak pada cakupan Universal Child Immunization (UCI). Hal ini dapat dilihat dari persentasi UCI di Indonesia tahun 2008 sebesar 68,2% mengalami penurunan menjadi 68% pada tahun 2009 (Profil Kesehatan Indonesia, DepKes RI, 2010).
Dari beberapa kabupaten yang ada di Sumatera Utara menurut data profil Dinas Kesehatan Provinsi Medan, Kabupaten Nias Selatanmerupakan kabupaten yang masih rendah cakupan imunisasinya di karenakan kurangnya informasi tentang imunisasi sehingga belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah (Dinas kesehatan provinsi Medan, 2009).
Berdasarkan angka kabupaten, pencapaian UCI pada tahun 2013 telah mencapai 84,69%.Data ini jika dibandingkan dengan target persentase pencapaian UCI tahun 2013 (98%) belum mencapai target. Terbukti di tahun 2013 ini persentase cakupan imunisasi di Kabupaten Labuhanbatu adalah BCG (99,67%), DPT1+HB1 (99,28%), DPT3+HB3 (96,66%), Polio 3 (95,265), Campak (96,16), dan Imunisasi Dasar Lengkap berkisar (85,57%). (Profil Dinkes, 2013).
Dari data Dinas Kesehatan Labuhanbatu Tahun 2013 tidak tercatat tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( KIPI ) tetapi di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb tercatat pada tahun 2013 terdapat 2 bayi yang mengalami efek samping setelah melakukan Imunisasi BCG, efek samping timbul seperti indurasi kemerahan dan disertai PUS ( nanah ) kemudian pecah membentuk luka.
Dari hasil survei awal yang dilakukan pada tanggal 05 Februari 2015 di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb diperoleh data jumlah ibu hamil dari Desember 05 Februari sebanyak 140 orang, dan hasil dari wawancara 8 orang ibu hamil terdapat 3 orang yang mengetahui KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan 5 orang yang tidak mengetahui KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti berkeinginan untuk mengangkat permasalahan tentang Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi di Klinik Bersalin Bidan Hj. NaniAMKeb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka perumusan masalah bagi peneliti adalah Bagaimana Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan ibu hamiltentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk Mengetahui Bagaimana Pengetahuan ibu hamiltentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi berdasarkan Umur
- Untuk Mengetahui Bagaimana Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi berdasarkan Pendidikan
- Untuk Mengetahui Bagaimana Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi berdasarkan Pekerjaan
- Untuk Mengetahui Bagaimana Pengetahuan ibu hamiltentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi berdasarkan Gravida.
- Untuk mengetahui Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) pada bayi berdasarkan Sumber Informasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Secara Teoritis
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian tentang Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi dengan variabel yang berbeda.
1.4.2 Secara Praktis
1.4.2.1 Bagi Tempat Penelitian
Untuk memberikan masukan kepada klinik bersalin khususnya tentang KIPI(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah referensi perpustakaan bagi mahasiswa D-III Kebidanan Akademi kebidanan Ika Bina Labuhanbatu.
1.4.2.3 Bagi Ibu Hamil
Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu hamiltentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015.
_________________________________________________________________________________
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Singkatnya, kerangka konsep membahas saling ketergantungan antara variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti. (Sekaran, 2006)
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dengan judul Pengetahuan Ibu hamil tentang KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) pada bayi adalah sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
( Variabel Bebas ) (Variabel Terikat)
Keterangan : tidak saling berhubungan antara variabel independen dengan dependen
3.2 Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan varibel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012 )
Adapun defenisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI
Pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) pada bayi adalah hasil tahu dari responden yang sekedar menjawab pertanyaan yang di ajukan melalui kuesioner tentang KIPI, hasil ukur dengan kategori :
- Pengetahuan baik, jika responden dapat menjawab dengan benar 21-30 soal, dan mendapat nilai ( 70%-100% )
- Pengetahuan cukup, jika responden dapat menjawab dengan benar 11-20 soal, dan mendapat nilai ( 37%-67% )
- Pengetahuan kurang, jika responden dapat menjawab dengan benar 0-10 soal, dan mendapat nilai ( 0%-33% )
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
Umur adalah usia responden yang terhitung sejak ia lahir sampai saat dilakukan penelitian. Hasil pengukuran nilai dalam bentuk angka, dengan kategori sebagai berikut :
1. 19-23 tahun
2. 24-28 tahun
3. 29-33 tahun
4. 34-38 tahun
5. 39-43 tahun
Skala ukur : Interval
Alat ukur : Kuesioner
3. Pendidikan
Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah diikuti oleh responden, yang dikategorikan:
1. Pendidikan Dasar :( SD, SMP )
2. Pendidikan Menengah :( SMA, Sederajat )
3. Pendidikan Tinggi :( D III, Perguruan Tinggi )
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu pekerjaan dalam hal untuk mendapatkan upah, gaji / tindakan untuk melangsungkan kehidupan, dengan kategori :
1. Bekerja
a. PNS
b. Wiraswasta
c. Karyawan
d. Bertani
2. Tidak bekerja
a. IRT
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
5. Gravida
Gravida adalah keadaan ibu hamil dengan jumlah kehamilannya, yang dikategorikan :
- Primigravida ( Ibu hamil pertama kali )
- Skundigravida ( Ibu hamil kedua kali )
- Multigravida ( Ibu hamil lebih dari tiga kali )
- Grandemultigravida ( Ibu hamil lebih dari lima kali )
Skala Ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
6. Sumber informasi
Sumber informasi adalah asal pesan atau informasi yang diperoleh oleh responden berdasarkan:
- Media cetak : surat kabar, buku, majalah, koran, dan tabloid
- Media elektronik : televisi, radio, internet
- Tenaga kesehatan : dokter, bidan, perawat
2. Tidak ada
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
3.3 Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu menggambarkan pengetahuan Ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb Rantau utara Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.
3.4 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.4.1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb Jalan Nenas Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2015.
3.4.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Juni 2015 dengan jadwal dan waktu penelitian adalah sebagai berikut :
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditari kesimpulannya. ( Aziz, 2011 )
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Klinik Bersalin Bidan Hj. Nani AMKeb kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 yaitu sebanyak 140 ibu hamil.
3.5.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Aziz, 2011)
Besar sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebanyak 58. Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Solvin (menurut Nursalam, 2003 ) yakni sebagai berikut :
___________
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
E = standar error (10%)
Maka n = 58.3 (dibulatkan)
n = 58
Tekhnik yang digunakan dalam penentuan sampel adalah tekhnik Simple Random Sampling artinya pengambilan data secara acak sehingga unit sampling mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sample.
3.6 Jenis, cara dan alat pegumpulan Data
3.6.1 Jenis Data
1.Data primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari Responden melalui kuesioner Data ini harus dicari melalui narasumber yaitu orang kita jadikan objek penelitian/ orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data ( Saryono,2010 )
2.Data sekunder
Data yang di peroleh dari kumpulan sumber dari catatan, media, laporan, di klinik bersalin bidan Hj. Nani AMKeb Data sekunder juga dapat sebagai data penunjang atau penguat sebagai bukti kebenaran data tersebut ( Saryono, 2010 ).
3.6.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di klinik bersalin Hj. Nani Am.Keb Kelurahan Padang bulan Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu yaitu dengan cara memberikan undangan kepada responden( ibu hamil ) dengan maksud agar responden datang ke klinik bersalin Hj. Nani Am.Keb pada hari yang ditentukan dengan tujuan mengisi kuesioner dan memberikan penyuluhan tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) pada bayi. Sebelum responden menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner, peneliti menjelaskan tata cara pengisian kuesioner, dan responden diminta menandatangani kesediannya untuk menjadi responden dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Setelah kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner serta meminta responden untuk menandatangani persetujuan menjadi responden (informand consent ).
Setelah selesai menjawab seluruh pernyataan kuesioner, dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapan jawaban responden. Jawaban yang telah diisi seluruhnya secara langsung dikumpulkan. Sedangkan jika ada jawaban yang belum lengkap, responden diminta mengisi jawaban yang belum di jawab tersebut.Cara pembuatan kuesioner berdasarkan kisi kisi soal yang berisikan tentang pengetahuan ibu hamil tentang KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi )
3.6.3 Alat pengumpulan data
* Kuesioner
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup maupun terbuka. Terbuka artinya responden dapat menuliskan jawabannya sesuai apa yang diinginkannya berupa uraian, sedangkan tertutup artinya responden harus memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. (Sugiyono. 2011)
3.7 Pengolahan Data dan Teknik Analisa Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah secara manual dengan langakah langkah sebagai berikut :
1. Editing
Pada langkah ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang bertujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.
2. Coding
Pada langkah ini penulis melakukan pengkodean dengan cara merubah jawaban responden kedalam bentuk angka, misalnya nama responden dirubah menjadi 1, 2, 3, .30 untuk memperoleh analisa.
3. Skoring
Melakukan pemeriksaan terhadap jawaban responden yang ada dan memberikan skor yang diperoleh dari kuesioner dan mengelompokkan sesuai dengan kategori pengetahuan.
4. Tabulating
Untuk mempermudah analisa data serta mengambil kesimpulan, data dimasukkan ke dalam bentuk table distribusi frekuensi, dan di hitung persentasenya untuk setiap variabel yang diteliti.
3.7.2 Teknik Analisa Data
Analisa dilakukan dengan melihat presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian berdasarkan materi dan kepustakaan yang ada.
Jumlah Jawaban benar x 100 %
__________________________________
Jumlah soal
Menurut Arikunto ( 2006 ) penutup kategori nilai / skor adalah sebagai berikut :
a. Baik : Jika dapat menjawab 21-30 soal dan mendapat nilai 70% 100%
b. Cukup : Jika dapat menjawab 11-20 soal dan mendapat nilai 37% 67%
c. Kurang : Jika dapat menjawab 0-10 soal dan mendapat nilai 0% 33%
Setelah diperoleh kategori pengetahuan dari masing masing responden, kemudian dilakukan persentase.