1. Oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi pada s...
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung. Untuk mencegah hal tersebut di atas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu :
a. Latihan nafas melalui senam hamil.
b. Tidur dengan batal yang lebih tinggi.
c. Makan tidak terlalu banyak.
d. Kurangi atau hentikan merokok.
e. Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dll.
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan kurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine). (Yuni Kusmiyah.,SST,DKK 2008 hal:99)
2. Nutrisi dalam kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makan yang mahal
harganya. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori/hari, ibu
hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan
minum cukup cairan (seimbang).
a. Kalori
Di indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah
2000 Kkal, sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300
dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Kurang energi akan
diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan
makan ibu hamil pada triwulan 1 sering mengalami penurunan karean menurunnya
nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah. Meskipun ibu hamil mengalami
keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa. Pada
triwulan kedua nafsu makan biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenaga
banyak dibanding kebutuhan saat hamil muda. Demikian juga zat pembangunan dan
zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan berwarna. Pada
trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat. Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir
kehamilan. Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
b. Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, placenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dll). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30gr/hari.
Protein yang di anjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju, dan ikan karena mereka mangandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium.
c. Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan
makan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran dan susu. Hanya besi
yang tidak bisa terpenuhi dengan makanan sehari0hari. Kebutuhan akan besi pada
pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17 mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini
dibutuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feroglikonat
perhari dan pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemik,
dibutuhkan 60-100 mg/hari. Krbutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum
susu. Satu litir susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu hamil
tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram per
hari. Pada umumnya dikter selalu memberi suplemen mineral dan vitamin pranetal
untuk mencegah kemungkinan terjadinya defiensi.
d. Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
Nutrisi yang diperlukan pada kehamilan
Populasi yang beresiko- tinggi menyangkut nutrisi
Wanita yang :
- Mengkonsumsi tembakau,
- Mengkonsumsi alcohol,
- Mengkonsumsi kafein atau kopi,
- Mengkonsumsi marijuana,
- Mengkonsumsi kokain atau bahan terlarang lainnya,
- Intoleransi terhadap laktosa,
- Gestasi multiple
- Vegetarian ketat.
Suplemen zat besi
- Jika diperlukan pada kehamilan, 30 mg elemen besi
setiap hari (150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat, atau 100 mg besi
fumarat)
- Zat besi nonhem terdapat pada sebagian besar diet besi
- Teh,
kopi, dan susu akan mengruangi absorpsi zat besi nonhem
- Zat besi paling
baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama dengan jus jeruk.
Suplemen asam
folat
- 0.4 sampai 0.8 mg/hari
- Mencegah anemia megaloblastik
-
Dikonsumsi bersama dengan zat besi, jika wanita anemia
- Mengurangi risiko
efek tabung neural jika dikonsumsi sebelum konsepsi dan selama 6 minggu pertama
kehamilan.
Suplemen vitamin C
- Diminum sebanyak 250 mg/hari bersama dengan
makanan
- Dapat meningkatkan absorpsi besi nonhem
- Mungkin meningkatkan
absorpsi suplemen besi
- Mungkin sebagai profilaktik untuk perdarahan
pascapartum
(Helen Varney 2007)
3. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi
dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genetikal) dengan cara dibersihkan dengan air
dan keringat. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan peruburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Yuni Kusmiyah.,SST, DKK 2008
hal:101)
4. Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung
terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap
dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam pakaian. Pemakaian pakaian dan
kelengkapannya yang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan
yang akan mengganggu fisik dan psikologi ibu.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut
ini:
Pakaian harus longgar bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat
.
Pakailah bra yang menyongkong payudara.
Memakai sepatu dengan hak yang
rendah.
Pakaian dalam yang selalu bersih. (Suryati Romauli 2011, hal:138)
5. Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan
cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah
kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur ( trikomonas )
tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa
gatal sangat mengganggu, sehingga sering di garuk dan menyebabkan saat mengkemih
terdapat residu ( sisa ) yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk
melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga
kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat
kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih
atau buang air besar dan harus menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih
setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan
membawa bakteri dari daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan resiko
infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut dan yang menyerap air, lebih disukai
yang berwarna putih, dan tidak diberi wewangian, karena tisu yang kasar diberi
wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering
mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas
cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup
dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila
perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat
bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda, ibu hamil harus berkemih dulu jika
ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang
lama ( misalnya, naik kendaraan jarak jauh ). Ia harus selalu berkemih sebelum
berangkat tidur dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan
seksual. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan
sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan
produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progestern, otot-otot tractus
digestivus tonusnya menurun, akibatnya motilitas saluran pencernan berkurang dan
menyebabkan obstipasi. Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan minum lebih
8 gelas. Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan/senam hamil, dan
tidak dianjurkan memberikan obat-obat perangsang dengan laxan. (Yuni
Kumiyah.,SST, dkk 2008 hal 101)
6. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai
akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi
berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran.
Koitus tidak dibenarkan
bila:
a. Terdapat perdarahan pervaginam
b. Terdapat riwayat abortus
berulang
c. Abortus /partus prematurus imminens
d. Ketuban pecah
e.
Serviks telah membuka
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal
bradycardia karena kontraksi uterus dan para peneliti berpendapat wanita yang
melakukan hubungan seks dengan aktif menunjukan insidesi fetal distress yang
lebih tinggi. pria yang menikmati kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita)
bisa kehilangan gairahnya ketika mendapati bahwa sekret vagina bertambah dan
mengeluarkan bau berlebih selama masa hamil. Pasangan yang melakukan kunikulus
harus berhati-hati untuk tidak meniupkan kunilingus (bernhardt, dkk, 1988).
Apabila serviks sedikit terbuka (karena sudah mendekati aterm), ada kemungkinan
udara akan terdesak diantara ketuban dan dinding rahim. Udara kemungkinan bisa
memasuki danau plasenta, dengan demikian ada kemungkinan udara memasuki jaringan
vaskular maternal.
Minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin
berkemih muncul jangan diabaikan,menahan berkemih akan membuat bakteri di dalam
kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan
memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang lama
(misalnya, naik kendaraan yang jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat
tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh
karena itu, ibu hamil di anjurkan berkemih sebelum dan sesudah melakukan
hubungan seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung
kemihnya.
Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus di gestivus tonusnya
menurun, akibatnya motilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan
obstitasi. Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan minum lebih daari 8
gelas. Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan senam hamil, dan
tidak dianjurkan memberikan obat-obatan perangsang dengan laxan.(Yuni
Kusmiyah.,SST dkk 2008 hal:102)
7. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa
selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat dianjurkan untuk melakukan
pekerjaan rumah dengan dan secara beirama dengan menghidari gerakan menyetak,
sehingga mengurangi ketegangan pada tubuh dan menghidari kelelahan. Ketika
menggunakan alat penyedot debu, lakukan dengan berdiri tegak lurus, hindari
memutarkan badan karena dapat membebani sendi sakroiliaka dan linea alba.
Beratnya pekerjaan harus dikaji untuk mempertahankan postur tubuh yang baik
penyongkonganyang tinggi dapat mencegah bungkuk dan kemungkinan nyeri
dipunggung. Ibu dapat di anjurkan untuk melakukan tugas dengan posisi berdiri,
tingginya meja setrika harus memungkinkan kenyamanan ibu untuk berdiri dan
bergerak dari satu sisi kesisi lain secara ritme. Ketika memandikanbalita,
membersihkan tempat tidur membersihkan kamar mandi atau membopong anak, dengan
berlutut akan mencegah sakit punggung. Beberapa ibu dapat menggunakan posisi
jingkok, dengan posisi satu lutut di depan yang lain, ketika harus membungkuk
untuk membuka lemari atau laci atau membopong, sekali lagi hindari peregangan
lumbar: ibu yang lain lebih memilih berlutut untuk menghidari
membungkuk.
Ketika berjalan, ibu harus mempertahankan troli supermarket dekat
dengan tubuhnya, idealnya beban bawah harus dikurangi sampai minimum. Bila
membawa keranjang belaja, juga harus dekat ke tubuh atau dibagi menjadi dua dua
keranjang yang seimbang.
Ketika masuk mobil,duduk dulu kemudian kencangkan
otot trasversus dan otot dasar panggul serta pertahanan lutut meraba , angkat
tungkai bersamaan masuk ke dalam mobil: ini harus dilakukan sebaliknya ketika
turun atau keluar dari mobil. Ketika mengemudi , pastikan pungggung tertopang
baik. Perhatikan harus diberikan ketika memasang sabuk pengaman dan
melepaskannya dengan benar untuk menghindari pemuntiran tubuh dengan sentakan
tiba-tiba.(Suryati Romauli 2011, hal:140)
v Body mekanik
Secara anatomi, ligamen sendi putar dapat meningkatkan
pelebaran/pembesaran rahim pada ruang abdomen. Nyeri pada ligamen ini terjadi
karena pelebaran dan tekanan pada ligamen karena adanya pembesaran rahim nyeri
pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil. Sikap tubuh
yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil:
Duduk
Duduk adalah posisi yang
lazim dipilih, sehingga postur yang baik dan kenyamanannya penting. Ibu harus
diingatkan untuk duduk bersandar dikursi dengar benar, pastikan bahwa tulang
belakangnya tersangga dengan baik. Bantal kecil atau gulungan handuk dapat
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada harus tetopang kursi, kaki dalam
posisi datar di lantai. Bila perlu, kaki sedikit ditinggalkan di atas bangku
kecilbila kaki anda tidak dapat menyentuh lantai dengan nyaman. Kursi dengan
sandaran tinggi akan menyongkong kepala dan bahu serta tungkai dapat relaksasi.
Bila bangkit dari posisi duduk, otot trasversus dan dasar panggul harus
diaktivasi.
Berdiri
Aspek postur tegak yang baik harus didiskusikan. Ibu
perlu dianjurkan untuk berdiri dan berjalan tegak, dengan menggunakan otot
trasversus dan dasar panggul. Posisi kepala penting, kepala harus diperhatikan
tegak dengan dagu rata dan bahu turun relaks. Dapat juga duanjurkan agar ibu
membayangkan penarikan bajunya dari atas sampai bawah untuk selalu berdiri tegak
dan meluruskan tulang belakang. Selain itu dapat diminta untuk mencoba
merenggangkan antara pangkal paha dan iga untuk membuat ruang lebih besar bagi
bayi. Gerakan ini akan memperkecilkan lengkung badan sehingga mengurangi upaya
otot yang digunakan selama berdiri. Untuk mempertahankan keseimbangan yang baik,
kaki harus direnggangkan dengan distribusi berat badan pada masing-masing kaki.
Berdiri diam terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan dan ketegangan . oleh
karena itu lebih baik berjalan tetapi tetap memperhatikan semua aspek yang baik,
postur tegak harus diperhatikan. Ibu harus mendengarkan tubuhnya dan tidak
berjalan terlalu lama karena dapat menimbulkan
ketidaknyamanan.
Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu
berhak tinggi atau tnapa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah
menghilangkan keseimbangan. Bila memiliki anak balita, usahakan supaya tinggi
pegangan keretanya sesuai untuk ibu.
Tidur
Karena resiko hipotensi akibat
berbaring telentang, bebaring dapat harus dihindari setelah empat bulan
kehamilan, dengan meletakan bantal dibawah kedua paha awal kehamilan, dengan
meletakkan bantal dibawah kedua paha akan memberi kenyamanan. Sejalan
bertambahnya usia kehamilan, biasanyaibu merasa makin sulit mengambil posisi
yang nyaman, karena peningkatan ukuran tubuh dan berat badannya.
Penting bila ibu mengubah posisinya dan disokong dengan baik yang memberi tekanan merata pada semua bagian tubuh dalam rangka mendapatkan istirahat dan tidur serta mencegah peregangan punggung bawah dan lutut. Kebanyakan ibu menyukai posisi berbaring miring dengan sanggaan dua bantal dibawah kepala dan satu dibawah lutut atas serta paha untuk mencegah perenggangan pada sendi sakroiliaka. Sebuah bantal kecil atau gulungan handuk menambah ras nyaman bila diletakan di bawah pinggang atau abdomen, terutama bila alas tempat tidur tidak terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras. Bila memilih posisi berbaring miring, tambahan satu bantal harus diberikan untuk menopang lengan atas. Nyeri dan perenggangan pada simfisis pubis dan sendi sakroiliaka dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya ke atas dan menambahnya bersama-sama ketika berbalik di tempat tidur.
Turun dari tempat tidur atau meja pemeriksaanharus diajarkan pada kelompok ibu dan dipraktekkan. Kedua lutut harus ditekuk dan disejajarkan, seluruh tubuh berguling kesalah satu sisi dan disejajarkan, seluruh tubuh bergulir kesalah satu sisi dan kemudian bangkit duduk dengan menggunakan lengan atas dan siku bawah, dengan tungkai sekarang ada disisi tempat tidur. Ibu dengan perlahan berdiri, meluruskan tungkainya.
Gerakan ini dilakukan dengan urutan terbalik bila ibu naik ketempat tidur atau meja pemeriksaan. Bidan perlu menekankan perhatian tentang hal ini di klinik antenatal, bukan hanya untuk melindungi punggungnya, namun juga melindungi linea alba. Dengan mencoba duduk tegak lurus condong ke depan sama dengan melakukan senam sit-up dan harus dihindari. Ketika bangun dari duduk di lantai, ibu harus menopangkan tangannya dan lutut dengan menggunakan lengan yang lain sebagai penyokong. Ia kemudian mendorong tubuhnya ke posisi berdiri secara perlahan meluruskan tungkainya. Gerakan ini sekali lagi perlu didemonstrasikan dan dipraktekkan.
Bangun dan bebaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu
ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan
kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamkan dulu dalam
posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari
berbaring.
Membungkuk dan mengangkat
Mengangkat benda yang berat dan sulit harus,
kapanpun memungkinkan, dihindari selama hamil. Ketika harus deregangkan stau
kaki yang lain pangkal paha dna lutut menekuk dengan punggung serta otot
trasversus dikencangkan. Kecuali otot paha sangat kuat, otot ini menempatkan
terlalu banyak regangan pada sendi lutut bila ibu dianjurkan untuk menekuk kedua
lutut seluas mungkin. Barang yang diangkat perlu dipegang sedakat mungkin dan
ditengah tubuh, dan lengan serta tungkai digunakan untuk mengangkat.
Lakukan
gerakan dengan urutan terbalik ketika akan menaruh benda yang berat. Memutar
badan ketika mengangkat harus dihindari dan hanya ketika dalam posisi tegak
ketika kaki dipindahkan kearah yang ditujuh. Bila ibu menggendong balita, ibu
dapat meminta anak tersebut berdiri di kursi atau di anak tangga kedua atau
ketiga sehingga ibu dapat menghindari membungkuk untuk mengangkatnya. (Suryati
Romauli 2011, hal:141-143)
8. Exercese / Senam hamil
Senam hamil di mulai pada umur kehamilan setalah
22 minggu. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot
sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta
mengimbangi perubahan toitik berat tubuh. Senam hamil di tujukan bagi ibu hamil
tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu
penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam kehamilan (hamil dengan perdarahan,
kelainan letak, dan kehamilan yang disertai anemia).
Syarat senam hamil
:
1. telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau
bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu.
3. Latihan
dilakukan secara teratur dan disiplin.
4. Sebaiknya latihan dilakukan dirumah
sakit atau klinik bersalin dibaeah pimpinan instruktur senam hamil.
v Cara latihan senam hamil
1. Latihan pendahuluan
Tujuan latihan
pendahuluan ini adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas
gerakan,persediaan, dan mengurangi serta menghilangkan nyeri dan kekakuan
tubuh.
a) Latihan 1 :
Sikap : duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua
tungkai kaki diluruskan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas dan rileks.
-
Gambar sikap latihan 1
(1) Gerakkan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh kebelakang, lalu sebaliknya gerakan kaki kanan jauh kedepan, kaki kiri jauh kebelakang. Lakukan masing-masing 8 kali.
- Gerakan putaran plantar dan dorsal.
(2) Gerakan kaki kanan dan kiri sama-sama jauh kedepan dan kebelakang (fleksi plantar dan dorsal).
(3) Gerakan kaki kanan dan kiri bersama-sama kekanan dan kekiri.
(4) Gerakkan kaki kanan dan kiri bersama-sama kearah dalam (endorotasi) sampai ujung jari menyentuh lantai, lalu gerakkan kedua kaki kearah luar (ektsorotasi).
(5) Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) kekanan dan kekiri masing-masing 4 kali.
(6) Angkat kedua lutut tanpa menggeser kedua tumit dan bokong, tekankan kedua tungkai kaki kelantai sambil mengerutkan otot dubur, lalu tarik otot-otot perut sebelah atas simfisis kedalam (kempiskan perut) kemudian rileks kembali. Lakukan sebanyak 8 kali.
b) Latihan 2 :
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
Latihan : letakan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil mengempeskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubur selama beberapa saat, kemudian istirahat. Ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri diatas tungkai kanan. Lakukan gerakan-gerakan tersebut masing-masing 8 kali.
- Latihan otot dasar panggul
c) Latihan 3 :
Sikap : duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan
rileks
Latihan :
(1) Angkat tungkai kanan ke atas, lalu letakkan kembali,
angkat tungkai kiri ke atas, lalu letakkan kembali, lakukan hal ini
berganti-gantian sebanyak 8 kali.
(2) Lakukan pula latihan seperti di atas
dalam posisi berbaring telentang, kedua tungka kaki lurus, angkat kedua tungkai
bersama-sama, kedua lutut jangan ditekuk, kemudian turunkan kembali
perlahan-lahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
d) Latihan 4 :
Sikap : duduk, bersila, badan tegak, kedua tangan diatas
bahu,kedua lengan disamping badan.
Latihan :
(1) Tekan samping payudara
dengan sisi lengan atas.
(2) Lalu putarkan kedua lengan tersebut kedepan,
keatas samping telinga.
(3) Teruskan sampai kebelakang dan akhirnya kembali
ke sikap semula. Lakukan gerakan-gerakan diatas sebanyak 8 kali.
e) Latihan 5 :
Sikap : berbaring telentang kedua lengan disamping badan
dan kedua lutut ditekuk.
f). Latihan 6 :
Sikap : berbaringlah telentang, kedua tungkai lurus, kedua
lengan berada disamping badan, keseluruhan badan rileks.
Latihan :
panjangkan tungkai kanan dengan menarik tungkai kiri mendekati
bahu kiri, lau kembali kepada sisi semula. Ingat kedua lutut tidak boleh ditekuk
(dibengkokkan). Keadaan dan gerakan serupa dilakukan sebaliknya untuk tungkai
kiri. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua kali . latihan ini diulangi
sebanyak 8 kali.
g). Latihan 7 :
Panggul diputar ke kanan dan ke kiri masing-masing empat
kali. Gerakan panggul ke kiri yang dilakukan sebagai berikut : tekankan pinggang
kelantai sambil mengempiskan perut dan mengerutkan otot dubur, gerakkan panggul
kekanan, angkat pinggang, gerakkan panggul kekiri dan seterusnya.
Cara-cara
latihan pendahuluan diatas dilakukan beberapa hari sampai wanita hamil ini dapat
menjalankan latihan-latihan inti.
2. Latihan inti
Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah :
a)
Latihan pembentukan sikap tubuh
Untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik
selama hamil, karena sikap tubuh yang baik menyebabkan panggul naik, sehingga
janin berada dalam kedudukan normal. Sedangkan sikap tubuh yang tidak baik akan
menyebabkan tulang panggul turun, sehingga kedudukan janin kurang baik.
b)
Latihan kontraksi dan relaksasi
Untuk memperoleh sikap tubuh dan mengatur
relaksasi pada waktu yang diperlukan
c) Latihan Pernafasan
untuk melatih
berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan pada waktunya sesuai
kebutuhan.
Syarat guna mendapatkan pernafasan yang sempurna adalah relaksasi
seluruh tubuh, berkonsentrasi, dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan
pernafasan maka kedua lutut harus ditekuk.
Selama kehamilan bentuk-bentuk
latihan ini dilakukan secara terpadu dan cara latihannya dibagi menurut umur
kehamilan, yaitu latihan pada kehamilan minggu ke-22-25; 26-30; 31-34; dan
minggu 35 keatas.
a.) Minggu ke 22-25
9. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi
yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status
kekebalan/imunisasinya. Bumil yang belum pernah mendapatkan imunisasi maka
statusnya TO, jika telah mendapatkan internal minimal 4 minggu atau pada masa
balitanya telah memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah T2,
bila telah mendapatkan dosis TT yang ke-3 (interval minimal dari dosis ke-2)
maka statusnaya T3, status T-4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval
minimal 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T-5 didapatkan bila 5 dosis telah
didapat (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-4).
Selama kehamilan bila ibu
hamil statusnya TO maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2
dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6
bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan
TT2 dan bila memungkinkan juga diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan
sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil
cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil
dengan status T5 tidak perlu di suntik TT karena telah mendapatkan kekebalan
seumur hidup (25 tahun).
Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur
belum mencapai status T5 diharapkan dosis TT hingga tercapai status T5 dengan
interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus pada
bayi yang dan akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk mendapatkan
kekebalan aktif terhadap tetanus Long Card (LLC).
10. Traveling
Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan reaksi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota.
Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil berpergian adalah
sebagai berikut:
a. Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta berdiri terlalu lama di tempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak napas sampai akhirnya jatuh pingsan.
b. Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena dalam dan tromboflebilitis selama kehamilan.
c. Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit
d. Sabuk pengalaman sebaiknya selalu di pakai, sabuk tersebut tidak diletakkan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar. (Suryati Romauli 2011 hal:145-146)
11. Persiapan laktasi
Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai
persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut.
a.
Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang kmenggunakan
busa, karena akan menggangga penyerapan keringat payudara.
b. Gunakan bra
dengan bentuk yang menyangga payudara.
c. Hindari membersihkan puting dengan
sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan puting susu dengan minyak
kepala lalu bilas dengan air hangat.
d. Jika ditemukan pengeluaran cairan
yang berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah dimulai.
(Suryati Romauli 2011 hal:146)
12. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
Rencana persalinan adalah
rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Rencana ini
tidak harus dalam bentuk tertulis, namun dalam bentuk diskusi untuk memastikan
bahwa ibu dapat menerima asuhan yang diperlukan. Dengan adanya rencana
persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan
meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai tepat
waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan, antara lain:
a.
Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga harus mempunyai
kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Berikut ini hal-hal yang
harus digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan, antara lain:
1)
Memilih tempat persalinan
2) Memilih tenaga terlatih
3) Bagaimana
menghubungi tenaga kesehatan tersebut
4) Bagaimana transortasi ke tempat
persalinan
5) Siapa yang akan menemani pada saat persalinan
6) Berapa
banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya
tersebut
7) Siapa yang menjaga keluarga bila ibu tidak ada
b. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan
pada saat pengambilan keputusan utama tidak ada.
Penting bagi bidan dan
keluarga untuk mendiskusikan:
1) Siapa pembuat keputusan utama dalam
keluarga
2) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan
c. Mempersiapkan sistem transportasi
jika terjadi kegawatdaruratan
Banyak ibu meninggal karena mengalami
komplikasi yang serius selama hamil, persalinan atau post partum dan tidak
mempunyai jangkauan transportasi yang dapat membawa mereka ke tingkat asuhan
yang dapat memberikan asuhan yang kompeten untuk masalah mereka. Setiap keluarga
seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu jika ia mengalami komplikasi
dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu
dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen
dibawah ini:
1) Dimana ibu akan bersalin (RS, bidan, polindes, atau
puskesmas).
2) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut
jika terjadi kegawatdaruratan.
3) Ke fasilitas kesehatan yang mana ibu
tersebut harus dirujuk.
4) Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi
kegawatdaruratan
5) Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial,
d.
Membuat rencana atau pola menabung
Keluarganya seharusnya dianjurkan untuk
menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan
dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari
asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang
diperlukan.
e. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
Seorang ibu
dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat
mengumpulkan barang-barang seperti pembalut wanita atau kain, sabun dan seprei
dan menyimpannya untuk persiapan persalinan. (Suryati Romauli 2011, hal:146)
13. Memantau kesejahteraan janin
Jika pemeliharaan janin didalam rahim
secar tradisional dilakukan dengan usaha yang bersifat turun menurun dan sesuai
dengan adat kebiasaan masyarakat, maka kini telah dikembangkan alat-alat canggih
untuk melakukan pemeriksaan kesejahteraan janin didalam rahim. Untuk melakukan
penilaian terhadap kesejahteraan janin dan rahim bisa menggunakan stetoskop
laener, untuk mendengarkan denyut jantung secara manual (auskultasi). Pemantauan
kesejahteraan janin yang dapat dilakukan oleh ibu hamil adalah dengan
menggunakan kartu fetalmovement setiap pergerakan janin yang dirasakan.
Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama 12 jam, misalnya ibu hamil
setiap merasakan gerakan janin mencatat dengan tanda tally pada kartu pergerakan
janin, dalam 12 jam pemantauan, contohnya dari pukul 08.00 sampai dengan pukul
22.00 selanjutnya keseluruhan pergerakan janin selama 12 jam adalah minimal 10
kali gerakan janin yang dirasakan oleh ibu hamil. (Suryati Romauli
2011,hal:148)
14. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya
Dalam proses kehamilan terjadi
perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik
fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini adalah fisiologis namun tetapi
tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
Ketidaknyamanan |
Cara
mengatasi | |
Sering buang air kecil.
Trimester I dan III |
b. Batas
minum kopi, teh dan soda | |
Striae gravidarum. Tampak
jelas pada bulan ke 6-7 |
a. Gunakan
emolien topikal atau antipruritik jika ada indikasinya
b. Gunakan
baju longgar yang dapat menopong payudara dan abdomen | |
Timbul trimester II dan
III |
a. Makan
makanan yang berserat, buah dan sayuran serta banyak minum air putih dan
sari buah
b. Lakukan
senam hamil untuk mengatasi hameroid
c. Jika
hameroid menonjol keluar, oleskan lotion witch hazel | |
Pada trimester
I |
a. Istirahat
yang cukup, minimal 2 jam pada siang hari
b. Lakukan
teknik relaksasi | |
Keputihan.
Terjadi di trimester
I,II, dan III |
a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
b. Memakai
pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap
c. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan
sayur | |
Keringat
bertambah.
Secara perlahan terus
meningkat sampai akhir kehamilan |
a. Pakailah
pakaian yang tipis dan longgar
b. Tingkatkan asupan cairan
c. Mandi
secara teratur | |
Trimester II dan
III |
a. Minum 3
liter cairan tiap hari terutama air putih atau sari buah
b. Makan
makanan yang kaya serat dan juga minum vitamin C
c. Lakukan
senam hamil
d. Membiasakan buang air besar secara
teratur | |
Kram pada
kaki.
Setelah usia kehamilan 24
minggu |
a. Rendam
kaki dengan air yang telah diberi minyak esensial siprus
b. Kurangi
konsumsi susu (kandungan fosfatnya tinggi)
c. Latihan
dorsofleksi pada kaki | |
Trimester
I |
a. Tidak
perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya
b. Jelaskan
tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut
kultur | |
Napas sesak.
Trimester II dan
III |
a. Jelaskan
penyebab fisiologisnya
b. Merentangkan tangan diatas kepala serta menarik nafas
panjang
c. Mendorong
postur tubuh yang baik | |
Nyeri ligamentum
rotundum.
Trimester II dan
III |
a. Berikan
penjelasan mengenai penyebab nyeri
b. Tekuk
lutut ke arah abdomen
c. Mandi air
hangat
d. Gunakan
sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya letakkan di antara
lutut sewaktu dalam posisi berbaring miring | |
Panas perut.
Mulai bertambah sejak
trimester II dan bertambah semakin lamanya kehamilan. Hilang pada waktu
persalinan |
a. Makan
sedikit-sedikit tetapi sering
b. Hindari
makan berlemak dan berbumbu tajam
c. Hindari
berbaring setelah makan
d. Hindari
minum air putih saat makan
e. Tidur
dengan kaki ditinggikan | |
Perut
kembung.
Trimester II dan
III |
a. Hindari
makan yang mengandung gas
b. Mengunyah
makanan secara teratur
c. Lakukan
senam secara teratur | |
Pusing / sakit
kepala
Trimester II dan
III |
a. Bangun
secara perlahan dari posisi isttirahat
b. Hindari
berbaring dalam posisi terlentang | |
Mual dan
muntah.
Trimester
I |
a. Makan
sedikit tetapi sering
b. Hindari
makanan berlemak dan goreng-gorengan
c. Minum
supplement vitamin B6 dan zat besi juga khrom | |
Sakit punggung atas dan
bawah.
Trimester II dan
III |
a. Posisi /
sikap tubuh yang baik selama melakukan aktifitas
b. Hindari
mengangkat barang berat
c. Gunakan
bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung | |
Varises pada
kaki.
Trimester II dan
III |
a. Istirahat
dengan menaikkan kaki setinggi mungkin untuk membalikkan efek
gravitasi
b. Jaga agar
kaki tidak bersilangan
c. Hindari
berdiri atau duduk terlalu lama |
Seorang wanita hamil bleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari asal hal tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja, ia boleh tetap masuk kantor sampai menjelang partus. Pekerjaan jangan dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam sehari.
Pada keadaan tertentu seperti partus prematurus imminens, ketuban pecah, menderita kelainan jantung, aktivitas sehari-hari harus dibatasi. Bila sedang bepergaian, ia tidak boleh duduk terus menerus selama 1-2 jam, melainkan harus selang-seling dengan berdiri dan berjalan. Senam hamil sebaiknya dianjurkan untuk dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu. (Suryati Romauli 2011, hal:152)
Daftar Pustaka: