Hormon Penanda Masa Subur - siklus mentruasi dikendalikan oleh lingkaran siklus hormon s*ks wanita. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dal...
loading...
Hormon Penanda Masa Subur - siklus mentruasi dikendalikan oleh lingkaran siklus hormon s*ks wanita. Untuk memudahkan, siklus ini dibagi dalam 2 fase yaitu fase sebelum ovulasi dan fase setelah ovulasi. Pada fase sebelum ovulasi dikontrol oleh follicle stimulating hormone (FSH) dan estrogen. Kelenjar pituitary pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang akan merangsang pematangan folikel dan ovarium (indung telur).
Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi estrogen. Ketika estrogen mencapai tingkat tertentu dalam darah, kelenjar pituitary distimulasi untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) yang meningkat dengan cepat sehingga menimbulkan ovulasi (pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovarium) dalam 36 jam kemudian.
Kenaikan kadar LH yang tinggi sesaat sebelum ovulasi dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui masa sebelum ovulasi terjadi. Kadar LH dalam darah dapat diperiksa melalui alat tes laboratorium, sedangkan kadar LH dalam urin dapat diperiksa melalui alat kesuburan berupa strip. Hasil kadar LH melalui darah akan lebih akurat dengan mengukur secara kuantitatif. Hal tersebut akan lebih baik jika dibandingkan dengan test pada urin yang menggunakan kualitatif.
Namun, karena dibutuhkan pemeriksaan darah berulang kali sampai diperoleh kadar LH yang tinggi, maka anda harus menghadapi resiko disuntik dan diambil darahnya berkali-kali pula. Tentunnya hal tersebut akan membuat anda tidak nyaman.
Fase setelah ovulasi dikontrol oleh progesteron, Setelah ovulasi, LH akan membuat pecahnya folikel yang kemudian akan berkembang menjadi korpus luteum, yang diproduksi oleh progesteron. Dibawah pengaruh progesteron akan terjadi perubahan-perubahan yang menunjukkan masa tidak subur hilangnya lendir.
Sekian artikel tentang Hormon Penanda Masa Subur ini semoga bermanfaat, terima kasih