Tatang Koswara adalah salah satu sniper atau penembak jitu terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Beliau Meninggal Akibat Serangan...
Tatang Koswara wafat setelah menceritakan perjuangannya sebagai sniper terbaik dunia. Sebelum meninggal beliau berkata pada Deddy Corbuzier selaku presenter di acara tersebut darahku di merah putih sejenak setelah itu beliau terkena serangan jantung.
Sebelum jatuh pingsan Tatang sempat berujar, sepertinya saya jantungnya terganggu nih Pak. Dan selanjutnya Sekitar 30 menit berselang penembak jitu terbaik tersebut pingsan dan dilarikan ke RS Medistra, yang tidak jauh dari kantor Transcorps. beliau kritis dan kemudian meninggal dunia.
Tatang, termasuk jajaran penembak jitu terbaik di dunia. Hal ini terungkap dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith yang diterbitkan di tahun 2000. Dalam buku tersebut nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Snipers Roll of Honour di dunia.
Tatang Koswara mulai masuk militer melalui jalur tamtama di Banten pada tahun 1966. Selanjutnya pada tahun 1977 - 1978 Tatang bertugas di Timor Timur. Di bekas provinsi Indonesia itu, lebih dari 40 orang fretilin menjadi korban tembakan jitunya.
Meski mempunyai ijazah Sekolah Teknik (setara SMP), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama menggunakan ijazah SR (Sekolah Rakyat) atau Sekolah Dasar. Setelah beberapa tahun beliau mengikuti penyesuaian pangkat sesuai ijazah yang dimiliknya tersebut.
Sebagai bintara, beliau ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif). Di sana pula beliau mendapatkan mengikuti berbagai pelatihan, mulai kualifikasi raider hingga sniper. Beliau menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.
Tatang Koswara Meninggal meninggalkan seorang istri bernama Tati Hayati, dan dua anak, bernama Anita Prilia dan Sri Gantini. Beliau menikah pada tahun 1968, pensiun tentara pada 1994 dan menetap di Bandung.