Kewaspadaan terhadap infeksi virus MERS perlu ditingkatkan, hal ini menyusul semakin banyak orang yang tertular oleh virus yang ber...
Upaya kewaspadaan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran virus korona di indonesia.Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi mengatakan seseorang yang pergi ke daerah timur tengah, kemudian mengalami gejala batuk dan demam tinggi dapat diduga mengalami Infeksi Virus MERS, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat atau isolasi
Adapun Gejala klinis penyakit koronavirus atau MERS mirip seperti flu biasa, yaitu mengalami keluhan panas, batuk, pilek dan ada gambaran sesak napas. Namun memang sebagai penegasan, bahwa pasien tersebut pernah datang ke daerah terpapar, atau berinteraksi dengan orang yang pernah kesana.
Sebagai langkah mencegah penularan virus MERS, maka pasien dan keluarga harus menggunakan masker. Penggunaan masker juga sebaiknya dilakukan saat seseorang pergi ke timur tengah. Untuk satu pasien yang diduga menderita virus MERS di Bali, berinisial AOk (26) sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.
Pemeriksaan pasien tersebut dilakukan di RSUP Sanglah dan kondisinya masih stabil, dan berdasarkan hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien menderita pneumonia yang tidak disebabkan oleh virus. Namun untuk lebih memastikan lagi penyebabnya maka dilakukan pemeriksaan VCR, dan pasien tetap dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah, untuk mencegah penularan, apabila benar pasien tersebut menderita infeksi Virus MERS.
Ringkasan:
- Satu pasien di bali yang baru pulang dari daerah timur tengah diduga menderita infeksi virus MERS,
- Seseorang yang diduga menderita virus mers harus dirawat intensif di ruang isolasi dan pemeriksaan laboratorium,
- Pemeriksaan Infeksi Virus MERS dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium dan VCR.
