Sebagai seorang wanita, kesibukan dalam mengurus rumah tangga tentu cukup menyita waktu dan energi Anda. Apalagi jika Anda merangkap sebagai wanita karir, maka perhatian dan pikiran Anda jauh lebih terkuras. Imbasnya, Anda menjadi kurang memerhatikan kesehatan sendiri.
Gangguan kesehatan biasanya ditandai dengan munculnya gejala-gejala medis seperti kelelahan dan stres. Namun seringkali kita menganggapnya sebagai kelelahan biasa karena aktivitas yang super sibuk. Padahal, gejala-gejala sakit itu tak boleh Anda abaikan begitu saja. Jika dibiarkan, gejala tersebut bisa saja mengarah ke arah penyakit yang lebih serius.
Banyak penyakit berat bermula dari gejala-gejala awal yang sebelumnya diabaikan. Masalah kesehatan tersebut sebenarnya bisa diobati secara cepat dan tepat sasaran sebelum semakin parah dan berakibat fatal. Berikut ini adalah 10 gejala medis yang tak boleh Anda sebagai wanita lewatkan.
1. Kelelahan terus-menerus
Jika Anda terkadang merasa lelah karena jadwal sibuk dan kembali bugar setelah istirahat sebentar, maka hal itu bukan masalah besar. Akan tetapi jika Anda masig saja kelelahan meski sudah beristirahat cukup, Anda harus berhati-hati karena mungkin saja Anda menderita penyakit tertentu.
2. Munculnya tahi lalat baru
Baik itu pria atau wanita, setiap orang memiliki tahi lalat di kulit mereka. Rata-rata manusia memiliki setidaknya 10 tahi lalat yang dapat muncul di mana saja pada bagian tubuh. Wanita khususnya harus tetap waspada pada tahi lalat mereka, seperti perubahan tahi lalat yang dapat dikaitkan dengan melanoma.
3. Benjolan di payudara
Warna kemerahan, bengkak atau benjolan di salah satu atau kedua payudara Anda mungkin menandakan kanker payudara. Menurut American Cancer Society, gejala yang paling umum dari kanker payudara adalah benjolan baru yang tiba-tiba muncul dengan rasa sakit.
4. Nyeri dada
Setiap jenis nyeri dada yang membuat ketidaknyamanan tidak boleh dianggap enteng karena dapat mengindikasikan penyakit jantung, salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Wanita sering didiagnosis dengan penyakit arteri koroner pada usia yang jauh lebih tua daripada pria.
Sebelum menopause, hormon estrogen pada wanita membantu menjaga kecukupan tingkat high-density lipoprotein (HDL) kolesterol, yang penting untuk kesehatan jantung. Namun setelah menopause, ovarium berhenti membuat estrogen. Dengan kata lain, wanita menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung setelah menopause, karena tingkat estrogen yang rendah dalam tubuh.
5. Perdarahan vagina setelah menopause
Perdarahan vagina setelah menopause adalah tidak normal. Perdarahan tersebut meski tidak normal, tapi mungkin tidak berbahaya. Akan tetapi bisa menjadi indikator awal kanker, termasuk kanker endometrium dan sarkoma uterus serta kanker serviks atau vagina.
6. Terasa menyakitkan saat berhubungan intim
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, hubungan intim yang menyakitkan atau dispareunia dialami oleh sekitar 8-22% wanita di dunia, sehingga membuatnya menjadi salah satu masalah nyeri yang paling umum yang dihadapi oleh perempuan.
7. Perubahan berat badan
Penurunan dan kenaikan berat badan yang secara tiba-tiba dengan alasan yang tak dapat dijelaskan dapat menjadi suatu tanda masalah kanker, yakni kanker pankreas, kanker perut, kanker patu-paru, dan kanker kerongkongan.
Tak hanya kanker, fluktuatifnya berat badan tersbeut juga memicu penyakit lainnya, seperti penyakit celiac, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid, depresi, stres, masalah pencernaan, kekurangan gizi, dan retensi cairan.
8. Sering sakit kepala dan migrain
Memang benar bahwa wanita lebih rentan terhadap sakit kepala dan migrain daripada pria. Sakit kepala sesekali mungkin dapat dimaklumi, tapi sakit kepala terus-menerus dapat menunjukkan masalah kesehatan tertentu.
Sakit kepala yang parah adalah salah satu tanda dari stroke, menurut National Institute of Neurological. Bahkan, sakit kepala juga bisa menjadi tanda peringatan awal dari masalah kesehatan serius lainnya seperti tekanan darah tinggi.
9. Ketidaknyamanan di perut
Jika Anda mengalami ketidaknyamanan di perut secara tiba-tiba atau kembung dalam waktu yang lama, Anda harus waspadainya. Menurut laporan 2007 yang dirilis oleh Gynecologic Cancer Foundation, kembung, serta nyeri panggul atau nyeri perut dan kesulitan makan adalah beberapa gejala awal dari kanker ovarium.
10. Kaki bengkak
Kehamilan merupakan faktor umum yang terkait dengan penumpukan cairan dan pembengkakan di kaki. Namun, ada banyak kondisi kesehatan yang mendasari dan yang dapat menyebabkan pembengkakan kaki, termasuk edema perifer, penyakit ginjal kronis, sirosis, trombosis vena turun, Achilles tendon pecah, bursitis lutut, osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan pergelangan kaki terkilir.
Nah, itulah beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh wanita. Setiap gangguan kesehatan tentu ada penyebabnya. Namun apabila Anda sudah berusaha mengatasinya sendiri namun tidak juga kunjung membaik, berkonsultasi kepada dokter adalah langkah yang sangat dianjurkan.