Kita tentu sering melihat iklan sabun batang maupun sabun cair yang diberi label antibakteri. Label antibakteri pada sabun sebenarnya justru...
Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebuah organisasi pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA) justru merekomendasikan orang untuk menggunakan sabun biasa dan air untuk mencuci tangan.
Hal ini karena sekitar 75 persen dari sabun cair antibakteri dan 30 persen dari sabun batang antibakteri menggunakan bahan kimia yang disebut triclosan. Selain triclosan, bahan kimia berbahaya lain yang ditemukan di sebagian besar sabun antibakteri yakni triclocarban, 2-butoxyethanol, bisphenol A, d-limonene, pewarna, paraben, phthalates dan klorida.
Banyak ahli percaya bahwa penggunaan produk dengan bahan-bahan kimia ini dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Anda harus berhenti menggunakan sabun antibakteri.
Efek Samping Sabun Antibakteri Terhadap Kesehatan
- Bertindak sebagai endokrin disruptor
- Penyebab ketidakseimbangan hormon
Dalam sebuah penelitian tahun 2007 yang diterbitkan dalam jurnal Endokrinologi, peneliti menemukan dua efek utama triclocarban. Pertama pada sel manusia di laboratorium, triclocarban meningkatkan ekspresi gen yang biasanya diatur oleh testosteron. Kedua, ketika tikus jantan diberi makan triclocarban, organ testosteron seperti kelenjar prostat tumbuh besar melebihi normal.
- Tidak efektif melawan bakteri baru
Selain itu, seperti dalam kasus antibiotik, penggunaan jangka panjang dari sabun antibakteri justru membuat bakteri menjadi resisten antibiotik. Dengan kata lain, bakteri akan semakin kebal dan tidak gampang mati.
- Membuat kulit lebih cepat kering
Hal ini menyebabkan kulit kering yang disertai gatal-gatal, kemerahan, iritasi dan mengelupas. Para ahli justru merekomendasikan sabun herbal yang biasanya mengandung lidah buaya atau minyak kelapa yang baik untuk kelembaban kulit.
- Membuat rentan terkena alergi
Sabun antibakteri dapat mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh anak. Alhasil, anak Anda lebih rentan terhadap alergi tertentu, terutama demam.
- Kerusakan perkembangan janin
Sebuah studi 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism melaporkan bahwa triclosan dapat secara signifikan memperlambat perkembangan bayi yang belum lahir.
- Penyebab kenaikan berat badan
Sebuah studi 2013 yang diterbitkan dalam PLOS ONE menemukan bahwa seseorang dengan urin yang tinggi kandungan triclosan lebih cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi (BMI).
- Mencemari lingkungan
Nah, itu tadi beberapa bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat penggunaan sabun antibakteri. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk menggunakan sabun biasa atau sabun herbal yang jelas lebih aman untuk tubuh dan lingkungan.
Baca juga: