7 Penyebab Umum Pendarahan Saat Hamil

Perdarahan selama kehamilan , terutama pada trimester kedua dan ketiga bisa dibilang cukup mengkhawatirkan. Tak dapat dipungkiri, pendarahan...

loading...

Perdarahan selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga bisa dibilang cukup mengkhawatirkan. Tak dapat dipungkiri, pendarahan adalah salah satu gejala yang paling membahayakan selama kehamilan.

Namun, perdarahan selama 12 minggu pertama kehamilan merupakan kondisi yang normal. Sedangkan perdarahan selama trimester kedua dan trimester ketiga perlu mendapatkan perhatian serta perawatan khusus.

Menurut sejumlah survei, 20% dari wanita rupanya mengalami perdarahan selama beberapa minggu pertama. Namun, kadang-kadang perdarahan di beberapa minggu pertama tersebut bisa jadi merupakan tanda bahaya sehingga Anda perlu segera ke dokter untuk pemeriksaan.

Perdarahan merupakan indikasi dari kondisi yang abnormal. Oleh karena itu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab perdarahan yang Anda alami. Beberapa wanita mengalami pendarahan menjelang hari ke-14 setelah konsepsi. Perdarahan ringan ini disebut pendarahan implantasi.

Umumnya, perdarahan sedang sampai perdarahan berat merupakan indikator keguguran. Pada trimester pertama, penyebab perdarahan dapat terjadi karena perubahan di tingkat hormon. Pada saat yang sama, kehamilan ektopik atau molar juga dapat menyebabkan perdarahan miss V.

Apapun itu, jika terjadi perdarahan, Anda harus segera memeriksakan diri dengan scan ultrasound untuk mengetahui perdarahan Anda berbahaya atau tidak. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang penyebab perdarahan selama kehamilan yang sering terjadi.

Penyebab Pendarahan yang Dialami Ibu Hamil

• Perdarahan Implantasi

Perdarahan Implantasi adalah salah satu tanda pertama kehamilan, yang biasanya terjadi pada 1 dari 3 wanita di dunia. Hal ini terjadi ketika sel telur menempel ke dinding rahim.

Biasanya, darah pada pendarahan implantasi lebih encer dari darah menstruasi, tetapi beberapa gejalanya yang muncul yaitu kram seperti saat menstruasi. Menurut para ahli medis, pendarahan implantasi tidak berbahaya.

• Breakthrough Bleeding

Beberapa wanita pernah mengalami Breakthrough Bleeding. Kebanyakan wanita mengalami perdarahan ringan dengan beberapa tanda-tanda umum menstruasi seperti sakit punggung, kram perut dan perasaan kembung.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, perdarahan dengan gejala menstruasi ini sering terlihat selama kehamilan.

• Perdarahan Ektopik

Perdarahan kehamilan ektopik sering terlihat di beberapa wanita. Ini adalah kasus di mana sel telur menempel di luar rahim seperti tuba falopi atau ovarium.

Wanita dengan kehamilan tersebut mungkin mengalami pendarahan pada miss V. Selain perdarahan, beberapa wanita juga mungkin merasakan sakit parah di satu sisi perut.

• Perdarahan Molar

Perdarahan molar adalah salah satu masalah kehamilan yang rumit. Penyebabnya adalah adanya sesuatu yang salah selama proses pembuahan. Biasanya, dalam kondisi seperti itu, plasenta awalnya dalam kondisi normal.

Akan tetapi, ternyata ada kista yang justru berkembang dalam fase yang sangat cepat. Perdarahan molar kemungkinan akan terlihat pada beberapa wanita dengan usia kehamilan antara 6 dan 12 minggu.

• Pendarahan selama berhubungan

Pertanyaan yang sering diajukan banyak orang yaitu apakah aman berhubungan intim selama kehamilan? Sebenarnya, berhubungan intim tidak berbahaya.

Tapi, jika Anda mengalami pendarahan, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Kondisi ini dikarenakan terjadinya pelunakan leher rahim atau peningkatan pasokan darah.

• Pendarahan keguguran

Jika jenis perdarahan kecil dianggap normal, ada kondisi-kondisi yang membutuhkan perhatian medis segera. Kondisi ini adalah ketika perdarahan disebabkan karena keguguran. Hal ini dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan.

• Plasenta Abruption

Plasenta abruption adalah komplikasi yang jarang dan bisa muncul selama kehamilan. Plasenta abruption merupakan suatu kondisi di mana plasenta lepas dari dinding rahim, yang menyebabkan perdarahan berat. Dalam beberapa kasus, perdarahan tidak terlihat di luar dan abrupsi ini terjadi secara perlahan-lahan.

Baca juga: