Setiap makanan yang telah dikemas dalam bentuk kalengan, atau yang sudah dihilangkan kandungan airnya, atau yang memiliki bahan kimia yang ditambahkan ke dalamnya adalah makanan olahan. Jenis makanan ini menjadi sekitar 60 persen dari total asupan makanan rata-rata masyarakat di dunia.
Sebagian besar dari kita tidak berpikir tentang makanan yang kita makan sebagai racun, tapi beberapa bahan yang biasa ditemukan dalam makanan olahan dapat dianggap beracun.
Maksudnya beracun di sini adalah bahan kimia atau bahan-bahan yang diproses yang tidak baik untuk Anda atau dapat membahayakan kesehatan Anda. Biji-bijian olahan, lemak trans, sirup jagung fruktosa tinggi, dan semua makanan buatan. Berikut adalah 10 bahan makanan yang dianggap beracun yang ada dalam makanan olahan.
10 Kandungan yang Berpotensi Jadi Racun dalam Makanan Olahan
Ketika lemak biasa seperti jagung, kedelai, atau minyak sawit bercampur dengan hidrogen dan berubah menjadi padat, yakni lemak trans, bahan yang satu ini adalah bahan anti-nutrisi yang membantu makanan tetap "segar," meski berada di rak supermarket selama bertahun-tahun tanpa basi atau membusuk.
Makan junk food dengan lemak trans meningkatkan LDL atau kolesterol "buruk" Anda dan trigliserida serta menurunkan Anda HDL atau kolesterol "baik". Lemak ini juga meningkatkan risiko penggumpalan darah dan serangan jantung. Hindari minyak sawit dan lemak trans lainnya untuk hidup sehat dan menjaga kesehatan Anda.
- Lemak tak jenuh tunggal yang jahat
Makanan yang berisi minyak terhidrogenasi parsial sebagai bahan, memiliki kandungan lemak trans yang jahat. Selain menyumbat arteri dan menyebabkan obesitas, mereka juga meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Pilih lemak tak jenuh tunggal yang sehat, seperti minyak zaitun, kacang dan minyak canola dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 tak jenuh sebagai gantinya.
- Tepung putih, tepung beras, pasta, dan roti
Ketika gandum dihaluskan, sebagian besar nutrisi tersedot keluar dalam upaya untuk memperpanjang usia saat penyimpanan. Karena itu semua serat, vitamin, dan mineral pun hilang. Hal tersebut justru menambah masalah.
Ganti tepung putih, tepung beras, pasta, dan roti olahan yang biasanya Anda konsumsi dengan bahan lain yang organik dan tidak menggunakan pengawet.
- Sirup jagung fruktosa tinggi
Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) sangat tidak baik untuk kesehatan. Jumlah gula halus yang dikonsumsi telah menurun selama 40 tahun terakhir, tapi orang memakan hampir 20 kali lebih banyak HFCS.
Menurut para peneliti di Tufts University, Amerika, mengkonsumsi kalori lebih dari HFCS sangat berbahaya. Hal ini meningkatkan trigliserida, meningkatkan hormon penyimpan lemak, dan mendorong orang untuk makan berlebihan dan meningkatkan berat badan.
Aspartame (NutraSweet, Equal), sakarin (Sweet'N Low, SugarTwin), dan sucralose (Splenda) mungkin lebih sulit dicerna pada sistem metabolisme daripada gula biasa. Studi menunjukkan bahwa pemanis buatan mengelabui otak menjadi lupa bahwa manis berarti kalori ekstra, membuat orang lebih mungkin untuk terus makan makanan manis tanpa memedulikan kesehatan mereka.
- Natrium benzoat dan kalium benzoat
Pengawet ini kadang-kadang ditambahkan ke soda untuk mencegah tumbuhnya jamur, tetapi benzena adalah karsinogen yang juga terkait dengan kerusakan tiroid yang serius. Tingkat berbahaya benzena dapat muncul ketika botol plastik soda yang terkena panas atau ketika pengawet yang dikombinasikan dengan asam askorbat (vitamin C).
- Butylated hydroxyanisole (BHA)
BHA adalah pengawet lain yang berpotensi menyebabkan kanker, tetapi telah dianggap aman oleh FDA. Tugasnya adalah untuk membantu mencegah pembusukan dan keracunan makanan, tetapi itu adalah pengganggu endokrin utama dan bisa serius mengacaukan hormon Anda. BHA adalah di ratusan makanan. Ini juga ditemukan pada kemasan kosmetik.
- Sodium nitrat dan natrium nitrit
Kedua pengawet yang berbeda ini biasanya ditemukan dalam daging olahan. Mereka diyakini menyebabkan kanker usus besar dan sindrom metabolik, yang dapat menyebabkan diabetes.
- Pewarna buatan: biru, hijau, merah, dan kuning
Pewarna buatan biru 1 dan 2, hijau 3, merah 3, dan kuning 6 telah dikaitkan dengan masalah tiroid, adrenal, kandung kemih, ginjal, dan kanker otak.
Monosodium glutamat adalah bahan yang digunakan untuk menambah ras. Sementara glutamat yang hadir dalam beberapa makanan alami, seperti daging dan keju, yang dimanfaatkan oleh industri olahan-makanan dipisahkan dari protein mereka melalui hidrolisis. Tingkat tinggi glutamat telah terbukti serius dapat membawa masalah yang berhubungan dengan kimia otak.
Baca juga: