Trauma Suspension adalah Efek medis dan imobilisasi posisi tegak / lurus. Tujuan medis dan trauma tersebut adalah orthostatic inco...
loading...
Trauma Suspension adalah Efek medis dan imobilisasi posisi tegak / lurus. Tujuan medis dan trauma tersebut adalah orthostatic incompetence.
Keadaan
ini harus segera diberikan tindakan untuk mencegah kematian untuk semua pasien yang
tidak bisa bergerak pada posisi tegak atau lurus / kestabilan dalam posisi
tegak lurus.
Contoh
dari kondisi trauma suspension ini adalah sebagai berikut:
Tergantung
di pabrik, teater atau olah raga yang menggunakan harness ( Panjat tebing dan
lain-lain)
Pasien
di atas stretcher dan Stuntmen
Trauma
Suspension hanya dapat berefek pada seseorang yang tidak bergerak khususnya tidak
bisa menggunakan otot kaki.
Keadaan
ini tidak terjadi pada seseorang yang menggunakan harness tetapi mereka aktif
bergerak ( climbing dan lain-lain) Berdiri atau terlentang hanya beberapa menit.
Keadaan
akan berbahaya jika eseorang tidak bergerak..!!!
Onset
dan progresnya trauma suspensi cepat dan tidak terprediksi / terduga dan semua
pekerja
yang berhubungan dengan ketinggian harus bisa menanganinya, menanggulangi dan mencegah
trauma suspensi.
Trauma
suspension dapat dikenal dengan harness hang syndrome.
- Tiga pompa untuk peredaran darah pada tubuh manusia
- DARAH Masih didalam vena pada ekstremitas bawah
- Otot otot ekstremitas bawah berkontraksi, katup - katup pembuluh darah vena terdorong oleh darah yang mngalir keatas dan kebawah.
- Katup akan berhenti jika darah sudah mengalir kebagian atas.
Setelah
berdiri sebentar sirkulasi darah mulai mengalir ke daerah ekstremitas bawah
(kaki). Perkiraan 60% setelah 2 - 3 menit vena menjadi distensi, oleh karena
itu darah kembali ke jantung dan kemudian dipompa keluar menyebabkan tekanan darah
menurun dan kurangnya darah ke otak dapat menyebabkan kekurangan oksigen yang
mengakibatkan
penderita jatuh pingsan.
Episode
Syncope (Pingsan)
- Darah mengalir ke bagian ekstremitas bawah (kaki)
- Otak mendeteksi adanya 02 yang rendah
- Cardiac output Meningkat
- Oksigen di otak masih kurang
- Respon Gawat Darurat:
- Nadi Iemah
- Hilang kesadaran
- Penderita jatuh
- darah kembali ke otak
- Penderita da pat sadar kembali
Syncope
(Pingsan) pada saat tergantung / Harness
- Darah mengalir ke bagian ekstremitas bawah (kaki)
- Otak mendeteksi adanya 02 yang rendah
- Cardiac output Meningkat
- Oksigen di otak masih kurang
- Respon Gawat Darurat:
- Nadi lemah
- Hilang kesadaran
- Penderita tidak dapat jatuh
- sel otak mulal mengalami kematian
- Penderita tidak da pat sadar kembali
Faktor
- faktor yang dapat meningkatkan resiko Trauma suspense
- Tidak mampu menggerakan kaki
- Hypothermi
- Nyeri
- Syok
- Cedera saat jatuh
- Kehilangan darah
- Penyakit cardiovascular
- Kelelahan
- Penyakit pernafasan
- Dehidrasi
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam penanganan Trauma Supensi adalah sebagai
berikut.
Darah
yang terperangkap pada kaki kemungkinan bukan kondisi yang baik, mungkin juga
dapat menyebabkan orang tersebut meninggal jika kita membiarkan semua darah
kembali ke otak orang tersebut secara tiba tiba.
ini
dinamakan reflow syndrom (Syndrom aliran balik) dan secara medis sangat sulit,
anda tidak akan mampu mengontrolnya dan penderita dapat meninggal.
Reflow Syndrome (Syndrom Aliran Balik)
Darah
yang terkumpul pada daerah kaki stale setelah 10 - 20 menit, berikan oksigen,
campur dengan CO2 kemudian dibawa oleh buangan racun (dan proses pembakaran
lemak)
Meninggikan
kaki kembali dapat menyebabkan perdarahan yang banyak jantung dapat berhenti
dan dapat merusak organ dalam (khususnya ginjal).
Anda
harus menghentikan perdarahan tersebut tetapi harus tetap memantau darah dapat
mengalir ke otak dengan kadar yang cukup untuk menjaga penderita tersebut tetap
hidup.
Siapapun
yang mengalami trauma suspense harus diberikan posisi duduk selama 30 menit
setelah diselamatkan.