Diagnosis dan terapi harus dilakukan dengan cepat. Untuk kebanyakan penderita trauma dilakukan terapi terhadap syok, sampai terbuk...
loading...
Diagnosis dan terapi harus dilakukan dengan cepat. Untuk kebanyakan penderita trauma dilakukan terapi terhadap syok, sampai terbukt sebaliknya.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
fisik ditujukan terhadap diagnosis kelainan yang mengancam nyawa dan meliputi penilalan
terhadap ABC. Pencatatan data penting untuk monitoring lebih lanjut. Tanda
vital, jumlah urine dan tingkat kesadaran penting untuk dicatat.
Airway
dan breathing
Jalan
nafas dan pernafasan tetap merupakan prioritas pertama, untuk
mendapatkan oksigen yang cukup. Tambahan oksgen dberikan bila perlu untuk
menjaga tekanan saturasi O2 lebh dari 95%.
Ingat
bahwa bila syok, maka perfusi ke perifer terganggu sehingga sering pulse
oxymeter menunjukkan pulse not detected.
Sirkulasi
dan kontrol perdarahan
Prioritas
adalah: kontrol pendarahan luar, dapatkan akses vena yang cukup besar dan nilai
perfusi jaringan. Perdarahan dan luka eksternal biasanya dapat dikontrol dengan
melakukan tekanan (mungkin balut tekan) pada daerah luka, seperti di kepala,
leher dan ekstremitas.
Perdarahan
internal bisa berasal dari rongga toraks, rongga abdomen, rongga pelvis, tulang
Panjang / femur dan juga rongga retroperitonjal.
Pada
fase pra rumah sakit biasanya tidak banyak yang dapat dilakukan.
Akses Vaskular
Akses
vascular harus segera dan sebaiknya memakai 2 kateter intravena yang paling
besar minimal ukuran 16. Tempat akses
vena adalah vena perifer, seksi vena (venous cut down, venoclysis) dan vena sentral.
Pada
anak kecil usia kurang dari 6 tahun, cara intra-osseus dapat dicoba sebelum
vena sentral. Yang paling menentukan untuk akses vena adalah keterampilan
petugas.
Tempat
yang baik untuk jalur intravena bagi orang dewasa adalah lengan bawah atau
pembuluh darah lengan bawah. Kalau keadaan tidak memungkinkan penggunaan pembuluh
darah perifer, maka digunakan akses pembuluh sentral (vena-vena femoralis, jugularis
atau vena subclavia dengan kateter besar).
Sering
kali akses vena sentral didalam situasi gawat darurat tidak dapat dilaksanakan
dengan sempurna, karena itu bila keadaan penderita sudah memungkinkanya, maka
jalur vena sentral ini harus diubah atau diperbaiki.
Pemberian Cairan Awal
Cairan
elektrolit yang isotnik dipakai pada awal resusitasi. Cairan jenis ini
(sementara) akan mena mbah volume intravaskular dan juga membuat volume intravaskular
lebih stabil karena akan mengisi cairan inter selular serta intraselular.
Cairan
Ringer Lactate merupakan pilihan pertama. Cairan NaCI 0.9% (normal saline) adalah
pilihan kedua, namun pada pemberian yang masif akan mengakibatkan asidosis
hiperkhloremik, terutama apabila disertai gangguan faal ginjal. Diberikan bolus
secepatnya (guyur, kocor atau los-klem).
Dosis
adalah 1-2 liter untuk dewasa dan 20 cc/kgBB untuk anak. Penderita di observasi
selama diguyur dan keputusan tindakan selanjutnya pada penderita harus didasarkan
pada respon penderita terhadap cairan.