post-feature-image

Pengaturan Keseimbangan Cairan

Pengaturan Keseimbangan Cairan Pengaturan keseimbangan cairan terjadi melalui mekanisme haus, hormone antidiuretik (ADH), hormone a...

Metode Cepat Mengandung Setelah "Kedatangan Tamu", Dapatkah? Cek Faktanya Di Mari!
5 Aturan Supaya Lekas Hamil Seusai "Kedatangan Tamu" Dan Pasti Tercapai
Teknik Cepat Mengandung Setelah Sakit Bulan, Mampukah? Tinjau Kebenarannya Sendiri
loading...


Pengaturan Keseimbangan Cairan

Pengaturan keseimbangan cairan terjadi melalui mekanisme haus, hormone antidiuretik (ADH), hormone aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.

1. Rasa haus. Rasa haus adalah keinginan yang disadari erhadap kebutuhan akan cairan. Rasa haus biasanya muncul apabila osmolaritas plsma mencapai 295 mOsm/kg. Osmoreseptor yang terletak di pusat rasa haus hipotalamus sensitif terhadap perubahann osmolaritas pada cairan ekstrasel. Bila osmolaritas meningkat, sel akan mengerut dan sensai rasa haus akan muncul akibat kondisi dehidrasi. Mekanismenya adalah sebagai berikut.
a. Penurunan perfusi ginjal merangasang pelepasan rennin, yang akan menghasilkan angiotensin II. Angiotensin II merangsang hipotalamus untuk melaksanakan substrat neuron yang bertanggung jawab meneruskan sensasi haus.
b. Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tejanan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf sehingga menghasilkan sensasi haus.
c. Rasa haus dapat diinduksi oleh kekeringan local pada mulut akibat status hiperosmolar. Selain itu, rasa haus bisa juga muncul untuk menghilangkan sensasi kering yang tidak nyaman akibat penurunan saliva.
2. Pengaruh hormonal
a. Hormon ADH. Hormon ini di bentuk di hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisis pada hipofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan cairan ekstrasel. Selain itu, sekresi juga dapat terjadi pada kondisi stress, trauma, pembedahan, nyeri, dan pada penggunaan beberapa jenis anestesi dan obat-obatan. Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada duktus pengumpul sehingga dapat menahan air dan mempertahankan volume cairan ekstrasel. ADH juga disebut sebagai vasopressin karena mempunyai efek vasokonstriksi minor pada arteriol yang dapat meningkatkan tekanan darah.
b. Hormon aldosteron. Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal dan bekerja pada tubuh ginjal untuk meningkatkan absorpsi natrium. Retensi natrium mengakibatkan retensi air. Pelepasan adosteron dirangsang oleh perubahan konsentrasikalium, kadar natrium serum, dan sistem rennin-angiotensin I. Angiotensin I selanjutnya akan diubah menjadi angiontensin II. Sekresi aldosteron juga distimulasikan oleh peningkatan potassium dan penurunan konsentrasi sodium dalam cairan interstisial dan adrenocorticotropic hormone (ACTH) yang diproduksi oleh pituitari anterior. Ketika menjadi hipovolemia, maka terjadi tekanan darah arteri menurun, tekanan darah arteripada ginjal juga menurun, keadaan ini menyebabkan tegangan otot arteri aferen ginjal menurun dan memicu sekresi renin. Renin menstimulasi aldosteron yng berefek pada retensi sodium, sehingga cairan tidak banyak keluar melalui ginjal.
3. Prostaglandin. Prostaglandin merupakan asam lemak alami yang terdapt di banyak jaringan dan berperan dalam respon radang, pengontrolan tekanan darah, kontraksi uterus, dan motilitas gastrointestinal. Di ginjal, prostaglandin berperan mengatur sirkulasi ginjal, resorpsi natrium.
4. Glukokortikoid. Glukokortikoid meningkatkan resorpsi natrium dan airnsehingga memperbesar volume darah dan mengakibatkan retensi natrium. Oleh karena itu, perubahan kadar glukokortikoid mengakibatkan perubahan pada keseimbangan volume darah (Tambayong, 2000).
5. Sistem limpatik. Plasma protein dan cairan dari jaringan tidak secara langsung direabsorpsi ke dalam pembuluh darah. Sistem limpatik berperan penting dalam kelebihan cairan dan protein sebelum masuk dalam darah.
6. Ginjal. Ginjal mempertahankan volume dan konsentrasi cairan dengan filtrasi CES di glumerulus, sedangkan sekresi dan reabsorpsi cairan terjadi di tubulus ginjal.
7. Persarafan. Mekanisme persarafan juga berkontribusi dalam keseimbangan cairan dan sodium. Ketika terjadi peningkatan volume cairan CES, mekanoreseptor merespon pada dinding atrium kiri untuk distensi atrial dengan meningkatkan stroke volume dan memicu respon simpatetik pada ginjal untuk pelepasan aldosteron oleh korteks adrenal.

Asupan cairan pada individu dewasa berkisar 1.500-3.500 ml/hari. Sementara haluaran cairannya adalah 2.300 ml/hari. Pengeluaran cairan dapat terjadi melalui beberapa organ, yakni kulit, paru-paru, pencernaan dan ginjal.
1. Kulit. Pengeluaran cairan melalui kulit diatur oleh kerja saraf simpatis yang merangsang aktivitas kelenjar keringat. Rangsangan pada kelenjar keringat ini disebabkan oleh aktivitas otot, temperature lingkungan yang tinggi, dan kondisi demam. Pengeluaran cairan melalui kulit dikenal dengan istilah insensible water loss (IWL). Hal yang sama juga berlaku pada paru-paru. Sementara itu, pengeluaran cairan melalui kulit berkisar 15-20 ml/24 jam.
2. Patru-paru.meningkatnya jumlah cairan yang keluar melalui paru merupakan suatu bentuk respons terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman napas karena pergerakan atau kondisi demam. IWL untuk paru adalah 350-400 ml/hari.
3. Pencernaan. Dalam kondisi normal, jumlah cairan yang hilang melalui system pencernaan setiap harinya berkisar 100-200 ml. Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 ml/kg BB/24 jam, dengan penambahan 10% dari IWL normal setiap kenaikan suhu 1oC.
4. Ginjal. Ginjal merupakan organ pengekskresi cairan yang utama pada tubuh. Pada individu dewasa, ginjal mengekskresikan sekitar 1.500 ml/hari.

Pengeluaran cairan dalam tubuh manusia berlangsung dalam tiga cara. Cara pertama melalui insensible water loss (IWL). Pada proses ini, cairan keluar melalui penguapan di paru-paru. Cara kedua melalui noteceble water loss (NWL); cairan di ekskresikan melalui keringat. Cara ketiga melalui feses, tetapi dengan jumlah yang sangat sedikit (Taylor, dkk.,1989). Sementara menurut Price dan Wilson (1995), pengeluaran cairan pada orang dewasa berlangsung dalam empat cara, yakni melalui urine (1.500 ml), feses (200 ml), udara ekspirasi (400 ml), dan keringat (400 ml). jadi, total pengeluaran cairan tubuh adalah 2.500 ml.
Ginjal merupakan organ pengatur keseimbangan cairan yang utama. Setiap harinya, ginjal menerima hampir 170 L darah untuk di saring menjadi urine. Produksi urine untuk Semua kelompok usia adalah 1 ml/kg/jam. Pada individu dewasa, produksi urine sekitar 1,51/hari. Jumlh urine yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan aldosterone (Tarwoto dan Wartonah, 2003)
Dalam pengaruh keseimbangan cairan, dikenal dengan istilah obliogatory loss. obliogatory loss adalah meanisme pengeluaran cairan yang mutlat terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh (misalnya pengeluaran keringat). Selain melalui kulit, paru-paru, system pencernaan, dan ginjal, keseimbangan cairan juga diatur melalui system kardiovskular, endokrin, dan pernafasan.

Name

#BikaBogor #BikaBogorTalubi #kulinerbogor #oleholehBogor #Oleholehkhasbogor Alpukat Apel Asa's Stories Asam Urat Asma Batuk Bayi Berita Bisul Blogging & Writing BPJS buku Cara Cepat Hamil Cinta's Stories Community competition Daun Demam Diabetes Diet Event Family Journal Family Trip Flu Gigi Ginjal Golongan Darah Health Hipertensi Ibu Hami Ibu Hamil Imun Jantung Sehat Jelajah Gizi Jelajah Gizi Minahasa Jerawat Kanker Kebidanan Kecantikan Kehamilan Keluarga Keputihan Kesehatan kesehatan Bayi Kesehatan Gigi Kesehatan Kulit Kisah Kolesterol Kontrasepsi Kulit Life Liver Madu Masakan Mata Mengobati Migrain Mom Journal Nanas Nutrisi Nutrisi Untuk Bangsa Nyeri Obat Office Story on Media Otak Pasca Melahirkan Pencernaan Pisang Radang Rambut Relationship Rematik Resep Reumatik Review Seksualitas Semangka Sponsored Post Stamina Tips Tought Tulang Vitamin Wajah Wanita We Care wisata
false
ltr
item
Kesehatan Ibu Hamil Dan Balita: Pengaturan Keseimbangan Cairan
Pengaturan Keseimbangan Cairan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVyxTn8V1temNEj3J7Qo35sjp8MeBdJq0iAIvm8hTRZXYD5RdPNSMI9PVxjyhZ4-JxiWM_ZdX-XKRrU1LHtAYgYgDlVvwGcMCdfsRI1jfE5T31dp0KBMGPztSQ4ynBzi1HebH-B9Wa81o/s320/WB.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVyxTn8V1temNEj3J7Qo35sjp8MeBdJq0iAIvm8hTRZXYD5RdPNSMI9PVxjyhZ4-JxiWM_ZdX-XKRrU1LHtAYgYgDlVvwGcMCdfsRI1jfE5T31dp0KBMGPztSQ4ynBzi1HebH-B9Wa81o/s72-c/WB.png
Kesehatan Ibu Hamil Dan Balita
https://bumil-balita.blogspot.com/2018/04/pengaturan-keseimbangan-cairan.html
https://bumil-balita.blogspot.com/
https://bumil-balita.blogspot.com/
https://bumil-balita.blogspot.com/2018/04/pengaturan-keseimbangan-cairan.html
true
8741920363903863250
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy