Ada beberapa jenis cairan infus yang kini banyak digunakan dalam dunia kesehatan, baik yang digunakan dirumah sakit ataupun yang lain...
loading...
Ada beberapa jenis cairan infus yang kini banyak digunakan dalam dunia kesehatan, baik yang digunakan dirumah sakit ataupun yang lainnya. Berikut adalah jenis cairan infus berdasarkan sifatnya.
Cairan Isotonik
Cairan isotononik merupakan cairan infuse yang osmolaritas atau tingkat kepekatan cairannya mendekati atau hampir sama dengan serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga cairan ini akan terus berada di dalampembuluh darah.
Cairan isotonic ini bermanfaat pada pasien-pasien yang mengalami hipovolemi atau kekurangan cairan sehingga tekanan darah yang turun dapat dinaikkan dengan pemberian cairan tersebut.
Cairan isotonic ini jika diberikan tanpa pengawasan dapat berisiko terjadinya overload atau kelebihan cairan, khususnya terhadap penderita gagal jantung kongestif dan penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Contoh cairan isotonic ini adalah RL (ringer laktat) dan NaCL 0,9% atau biasa kita sebut dengan normal salin.
Cairan hipotonik
Cairan hipotonik berbeda dengan cairan isotonic. Cairan ini osmolaritasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan serum yang ada di dalam darah. Konsentrasi ion Na+ didalam cairan ini lebih rendah dibandingkan serum, sehingga cairan ini akan larut dalam serum, dan dapat menurunkan osmolaritas serum.
Dikarenakan tingkat osmolaritas cairan ini lebih rendah dari serum, maka cairan ini akan cenderung keluar atau tertarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya.
Perhatikan prinsip perpindahan cairan dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi, sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju.
Cairan hipotonik ini biasanya digunakan pada pasien dengan keadaan sel tubuh mengalami dehidrasi, contohnya pada pasien hemodialisa atau cuci darah dalam terapi diuretik, dan juga pada pasien hiperglikemia atau kencing manis dengan kodndisi ketoasidosis diabetik.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian cairan ini dapat membahayakan pasien yaitu ketika terjadi perpindahan cairan secara tiba-tiba dari dalam pembuluh darah menuju ke sel-sel, sehingga dapat menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial pada beberapa orang.
Contoh cairan hipotonik ini adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
Cairan hipertonik
Cairan hipertonik merupakan cairan yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan dengan serum, sehingga sifat cairan ini cenderung menarik cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel masuk ke dalam pembuluh darah.
Cairan ini mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan juga dapat mengurangi edema atau penumpukan cairan di dalam sel. Penggunaan cairan hipertonik ini kontradiktif dengan cairan hipotonik.
Contoh cairan hipertonik ini adalah Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Selain pengelompokan cairan infus berdasarkan sifatnya diatas, ada lagi jenis cairan infus yang digolongkan berdasarkan kelompoknya. Berikut adalah jenis cairan infus berdasarkan kelompoknya.
Cairan Kristaloid
Cairan kristaloid ini bersifat isotonik. Cairan ini sama dengan cairan isotonic, sehingga efektif diberikan kepada pasien yang membutuhkan terapi cairan dengan segera dan cairan ini akan segera masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat.
Contoh cairan kristaloid ini adalah RL atau Ringer-Laktat dan garam fisiologis atau Nacl.
Cairan Koloid
Cairan koloid ini memiliki ukuran molekul cukup besar dibandingkan dengan serum, sehingga tidak akan keluar dari pembuluh darah atau membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah. Cairan ini mampu bertahan didalam pembuluh darah dan juga dapat menarik cairan yang berada di sel masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga sifat cairan ini sama dengan cairan hipertonik
Contoh cairan ini adalah adalah albumin dan steroid.
Itulah tadi yang dapat saya jabarkan mengenaijenis-jenis cairan infusyang harus anda ketahui, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi anda.
Baca selanjutnya tentangCara Memasang Infus Yang Benar