Gejala Rematik (RA) adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan ini terjadi ketika siste...
loading...
Gejala Rematik (RA) adalah peradangan sendi
kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang
berfungsi sebagai pertahanan terhadap masuknya virus, bakteri, dan jamur, gagal
membedakan jaringan tubuh sendiri dengan benda asing. Sehingga system imun
akhirnya menyerang jaringan tubuh sendiri, khususnya jaringan sinovium yang
merupakan selaput tipis yang melapisi sendi. Selain rematik, memang ada banyak
gangguan autoimun lain, seperti penyakit lupus, multiple sclerosis dan diabetes
tipe 1.
Rematik dapat menyerang hampir semua
sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan,
jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang termasuk
sendi di tulang belakang, bahu, pinggul, leher, rahang dan bahkan sambungan
antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam.
Gejala Rematik juga dapat memengaruhi organ tubuh seperti jantung,
pembuluh darah, kulit, dan paru- paru. Serangan rematik biasanya simetris yaitu
menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh, berbeda dengan osteoartritis
yang biasanya terbatas pada salah satu sendi dengan ciri sendi bengkak, rusak,
nyeri, meradang, kehilangan fungsi dan dan efek yang paling parah adalah
terjadi cacat.
Tanda-tanda Rheumatoid Arthritis
Gejala rematik bervariasi pada
setiap orang. Namun Gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita adalah:
- Kekakuan sendi di pagi hari. Hal ini biasanya akan terjadi selama setidaknya satu jam.
- Pembengkakan dan nyeri sendi. Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri terasa hangat dan lembek bila disentuh. Rasa sakit juga akan terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri (simetris), namun juga akan berbeda berdasarkan tingkat keparahan Rheumatoid Arthritis, dan tergantung sisi mana yang lebih sering digunakan untuk melakukan aktifitas.
- Nodul (benjolan). Peradangan pembuluh darah kecil dapat menyebabkan nodul atau benjolan di bawah kulit yang berukuran sebesar kacang hijau atau sedikit lebih besar dan seringkali terletak di dekat persendian.
- Penumpukan cairan. Penumpukan Cairan dapat terakumulasi terutama di pergelangan kaki. Dalam beberapa kasus, kantung sendi belakang lutut mengakumulasi cairan dan membentuk kista Baker. Namun, memang Kista Baker juga dapat berkembang pada orang yang tidak memiliki rematik.
- Gejala seperti flu. Kelelahan, penurunan berat badan, dan demam yang terjadi selama bertahun-tahun biasanya merupakan gejala awal penyakit rematik.
Tanda-tanda penyakit rematik bisa datang dan pergi, namun dalam
beberapa tahun pertama, rematik dapat menyebabkan kerusakan dan cacat permanen
di persendian.
Penyebab Rheumatoid
Arthritis
Penyebab rematik sampai saat ini
belum diketahui secara pasti, namun dugaan kuat terjadi akibat kombinasi
berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan
hormon. Kemungkinan lebih tinggi terkena rematik terjadi pada Perempuan, dan kehamilan dan menyusui dapat memperburuk
kondisi dari penderita.
Diagnosis Rheumatoid
Arthritis
Dokter akan mendiagnosis rematik
dengan mempelajari gejala, melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tes diagnostic
darah. Anda akan didiagnosa terkena rematik apabila hasil tes darah Anda
menunjukkan adanya RF (rheumatoid factor) yang tinggi. Selai pemeriksaan
darah, Dokter juga akan melakukan Pemeriksaan rontgen, untuk melihat apakah
sendi Anda mengalami kerusakan. Dan apabila dokter mencurigai Anda terkena
rematik, Anda akan dirujuk ke ahli rematologi yaitu dokter yang mengkhususkan
diri dalam bidang artritis.
Pengobatan Rheumatoid
Arthritis
Saat ini memang belum ada obat yang
dapat menyembuhkan Penyakit rematik. Dan obat-obat yang tersedia
saat ini hanya akan membantu untuk membatasi kerusakan sendi dan mengelola
gejalanya. Sehingga dengan perawatan yang tepat, penderita rematik dapat
menjalani kehidupan yang normal dan aktif.
Kesimpulan:
- Rematik diakibatkan karena kegagalan system kekebalan tubuh untuk membedakan benda asing dengan system jaringan tubuh,
- Wanita lebih banyak yang menderita Rematik dari pada Pria,
- Belum ada Obat yang mampu mengobati penyakit Rematik,