Imunisasi Tambahan merupakan vaksinasi yang belum masuk ke dalam daftar imunisasi PPI dan tidak disubsidi oleh pemerintah, sehingga...
Imunisasi yang disubsidi pemerintah adalah jenis vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit berat tertentu yang sering terjadi pada anak-anak. Sedangkan Imunisasi Tambahan bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain: radang selaput otak (meningitis), radang paru-paru (pneumonia), campak Jerman, kanker mulut rahim dan Hepatitis A.
Penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa Imunisasi Wajib adalah vaksin minimal yang wajib didapatkan anak dengan fasilitas yang disediakan pemerintah. Sedang Imunisasi Tambahan, dilakukan apabila orang tua mampu untuk melakukan karena memang harganya lebih mahal karena tidak disubsidi oleh pemerintah. Adapun Imunisasi Tambahan, yang diantaranya adalah:
- Imunisasi Hib diberikan pada usia anak 2, 4, 6, dan 15 bulan yang bertujuan untuk melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza type B penyebabkan meningitis, epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara) dan pneumonia. Hib bisa diberikan secara terpisah atau dikombinasi dengan jenis imunisasi yang lain.
- Imunisasi Pneumokokus (PCV) diberikan pada usia anak 2, 4, 6 bulan, dan antara 12 - 15 bulan. Imunisasi ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari bakteri pnemukokus yang menjadi menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Apabila anda sebagai orang tua belum memberikannya hingga usia anak di atas 1 tahun, maka PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Dan apabila usia anak anda sudah 2 - 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.
- Imunisasi Influenza untuk mengatasi virus influenza bisa diberikan setahun sekali dimulai pada usia 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai dewasa. Untuk usia anak di atas 2 tahun, vaksin Influenza bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.
- Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak Jerman), dan diberikan pada usia 15 bulan dan diulang kembali pada usia anak 6 tahun. Imunisasi bisa diberikan pada usia anak 12 bulan, apabila belum mendapat campak di usia 9 bulan.
- Imunisasi Tifoid diberikan pada usia diatas 2 tahun dan diulangi kembali setiap 3 tahun sekali. Vaksin ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus). Vaksin Tifoid bisa diberikan secara suntik dan oral (untuk anak usia 6 tahu nkeatas).
- Imunisasi Hepatitis A, berfungsi untuk melindungi anak dari virus Hepatitis A, yang memicu terjadinya penyakit hati. Vaksin ini diberikan pada usia 2 tahun, dua kali dengan jarak 6 - 12 bulan.
- Imunisasi Varisela bermanfaat untuk melindungi dari penyakit cacar air dan bisa diberikan saat usia anak di atas 5 tahun.
- Imunisasi HPV (Humanpapilloma Virus) bermanfaat untuk melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menjadi penyebab kanker mulut rahim. Jenis Imunisasi ini diberikan 4 kali pada usia anak 0 bulan, jarak 1-2 bulan kemudian, 6 bulan kemudian dan yang terakhir diberikan kepada anak saat usia di atas 10 tahun.
Ringkasan:
- Imunisasi Tambahan tidak diwajibkan karena tidak mendapat subsidi pemerintah,
- Imunisasi Tambahan tetap wajib dilakukan bagi orang tua yang mampu, karena memang biayanya lebih mahal,
- Imunisasi Tambahan diantaranya adalah Hib, PCV, nfluenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, HPV.