Faktor Resiko Dalam Kehamilan Pengertian Faktor Resiko Kehamilan Ada beberapa keadaan yang menambah resiko kehamilan, namun tidak sec...
loading...
Faktor Resiko Dalam Kehamilan
Jadi faktor resiko kehamilan adalah keadaan yang menambah resiko kehamilan, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu.
Pengertian
Faktor Resiko Kehamilan
Ada beberapa keadaan yang
menambah resiko kehamilan, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko
kematian ibu. Keadaan-keadaan tersebut dinamakan faktor resiko. (Syafrudin, 2007:271).
Jadi faktor resiko kehamilan adalah keadaan yang menambah resiko kehamilan, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu.
Kehamilan dengan faktor resiko adalah kehamilan dimana
ditemukannya suatu keadaan yang mempengaruhi optimalisasi pada kehamilan yang
dihadapi.
Ada dua faktor resiko kehamilan. Pertama, faktor resiko yang
terjadi atau sudah ada sebelum kehamilan. Kedua, faktor resiko selama
kehamilan. Yang masuk dalam kategori faktor resiko yang terjadi sebelum
kehamilan biasanya adalah perempuan yang memiliki suatu keadaan yang
menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan.
Sebelum menjadi hamil, wanita bisa mengalami gangguan yang
meningkatkan resiko pada masalah selama kehamilan seperti penyakit jantung,
anemia dll. Wanita ini harus berbicara dengan dokter dan berusaha mendapatkan
kondisi fisik terbaik mungkin sebelum menjadi hamil. Setelah mereka menjadi
hamil, mereka bisa memerlukan perawatan khusus, seringkali yang berasal dari tim
interdisciplinary. Tim tersebut bisa termasuk dokter kandungan (yang bisa juga
menjadi spesialis pada gangguan), spesialis gangguan, dan praktisi kesehatan
lainnya (seperti ahli gizi).
Jika seorang perempuan
mengalami masalah pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan besar perempuan itu
dapat mengalami hal yang sama pada kehamilan berikutnya. Ketika wanita mengalami masalah pada kehamilan pertama,
mereka lebih mungkin mengalami masalah, seringkali hal yang sama, pada
kehamilan berikutnya. Beberapa masalah termasuk memiliki bayi prematur, bayi
yang berat badannya kurang, bayi yang beratnya lebih dari 10 pon, bayi dengan
kelahiran cacat, keguguran sebelumnya, melahirkan terlambat (postterm) (setelah
42 minggu pada kehamilan), ketidakcocokan Rh yang membutuhkan transfusi darah
ke janin, atau melahirkan yang membutuhkan operasi sessar. Jika wanita memiliki
bayi yang meninggal segera setelah dilahirkan, mereka juga lebih mungkin
mengalami masalah pada kehamilan berikutnya. Wanita bisa mengalami kondisi yang
cenderung untuk membuat masalah berulang yang sama. Misal, wanita dengan
diabetes lebih mungkin untuk memiliki bayi yang berat badannya lebih dari 10
pon ketika lahir.
Kelompok
Ibu Hamil dengan Faktor Risiko Kehamilan
Faktor risiko pada ibu
hamil adalah :
a.
Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
b.
Anak lebih dari 4.
c.
Jarak persalinan terakhir dan kehamilan
sekarang kurang dari 2 tahun.
d.
Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama
masa kehamilan.
e.
Anemia dengan dari Hemoglobin < 11 g/dl.
f.
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena
kekurangan zat besi, jenis anemia yang
pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.
Wanita
memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi
dengan perdarahan sebanyak 50-80cc setiap bulan dan kehilangan zat besi sebesar
30 sampai 40 mgr. Di samping itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah seldarah merah dan membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi anemis.(rustam,1998:29)
Pengaruh
anemia terhadap kehamilan:
1) Bahaya selama kehamilan:
a)
Dapat terjadi abortus
b)
Persalinan prematuritas
c)
Hambatan tumbuh kembang
d)
Mudah terjadi infeksi
e)
Ancaman dekompensasi kordis
(Hb<6 gr%)
f)
Mola hidatidosa
g)
Hiperemesis gravidarum
h)
Perdarahan antepartum
i)
Ketuban pecah dini
(KPD).(rustam,1998;31)
g.
Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan
kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
h.
Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
atau sebelum kehamilan ini.
i.
Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara
lain : tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin
(Diabetes Mellitus, Sistemik Lupus Eritematosus, dll), tumor dan keganasan
j.
Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang,
kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan
cacat kongenital
k.
Riwayat persalinan dengan komplikasi :
persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksivakum/ forseps.
l.
Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan
paska persalinan, Infeksi masa nifas, psikosis post partum (post partum blues).
m.
Riwayat keluarga menderita penyakit kencing
manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital.
n.
Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda,
janin dampit, monster.
o.
Kelainan besar janin : pertumbuhan janin
terhambat, Janin besar.
p.
Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique,
sungsang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.(PWS KIA Depkes 2009)
Semakin banyak ditemukan faktor resiko pada ibu hamil, maka
semakin tinggi resiko kehamilannya. (Syafrudin, 2007:271)
Adapun faktor resiko yang terkait yaitu karakteristik fisik
ibu usia, berat badan, dan tinggi badan pada wanita mempengaruhi resiko selama
kehamilan.
Umur kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum
berkembang dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan persalinan.
Kehamilan pada usia muda di duga berpengaruh terhadap terjadinya keracunan
kehamilan (Preeklamsi/Eklamsi). Wanita usia 35 dan lebih tua beresiko tinggi
mengalami masalah seperti tekanan darah tinggi, diabetes selama hamil dan
komplikasi selama persalinan.
Wanita yang berat badan kurang dari 50 kg sebelum menjadi
hamil lebih mungkin bayi kecil, berat badan bayi kurang dari normal. Wanita
obesitas lebih mungkin memiliki bayi yang sangat besar, yang kemungkinan sulit
untuk dilahirkan. Juga, lebih mungkin mengalami diabetes gestasional dan
preeklamsia.
Wanita lebih pendek dari 145 cm lebih mungkin mengalami
panggul kecil, yang bisa membuat gerakkan janin melalui panggul dan vagina
kesulitan dalam persalinan.
Faktor
Resiko Yang Kemungkinan Berdampak Pada Resiko Tinggi Kehamilan
1.
4 Terlalu
Yang termasuk kategori beresiko
tinggi pada kehamilannya adalah ibu dengan risiko 4 terlalu. Banyak sekali kerugian
yang akan dirasakan jika kondisi kehamilannya termasuk kategori ini.
2.
Tinggi badan kurang dari 145 cm
Pada umumnya
keadaan ini disertai dengan panggul yang sempit, sehingga mungkin dapat
menimbulkan kesulitan dalam persalinan. (Depkes)
3.
Kurang Energi
Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan
berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
Dalam
keadaan ini ibu masuk kategori risiko, kekurangan Energi Kronis (KEK). Hal ini
mungkin dapat menimbulkan berat badan lahir rendah (BBLR), pertumbuhan dan
perkembangan otak janin terganggu. (Depkes)
4.
Riwayat keluarga menderita penyakit
kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat congenital
Diabetes
mellitus gestasional (DMG) merupakan gangguan metabolisme yang ringan, tetapi
hiperglikemia ringan tetap dapat memberikan penyulit pada ibu, berupa
pre-eklampsia, polihidramnion, infeksi saluran kemih, persalinan seksio
sesarea, trauma persalinan akibat bayi besar.(Saifuddin Abdul bari, 2006:290).
Keadaan
kesehatan hipertensi diakhir kehamilan merupakan ancaman serius terhadap ibu
dan bayi.
Adanya
penyakit keturunan yang memungkinkan terjadinya kelainan pada bayi yang
dikandung.
5.
Kelainan bentuk tubuh, misalnya
kelainan tulang belakang atau panggul.
Kelainan bentuk panggul sering kali menyebabkan
proses persalinan normal tidak bisa dilakukan. Idealnya, rongga panggul
berbentuk ginekcoid. Masalahnya ada banyak ibu yang proses persalinanya
terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggul. Kelainannya
yaitu bentuk anthropoid, yakni pintu atas panggul lonjong. Bentuk platipelloid,
yakni pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang. Bentuk
android, yakni pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga, sehingga seorang
ibu harus sesar.(Indiarti, 2007:59).