Ketahui Pengaruh Usia Pada Kehamilan Dan Resikonya
loading...
Ketahui Pengaruh Usia Pada Kehamilan Dan Resikonya | Menikah merupakan satu fase
dalam kehidupan setiap wanita yang paling ditunggu – tunggu. Setelah menikah,
hal lain yang selanjutnya sangat dinantikan oleh setiap wanita adalah
kehamilan.
Bagi yang beruntung, tak membutuhkan
waktu terlalu lama untuk menikmati masa – masa kehamilan setelah pernikahan
mereka. Tapi, ada juga yang harus menunggu bertahun – tahun setelah pernikahan,
baru bisa hamil.
Jika menikah di usia muda lantas
harus menunggu beberapa tahun untuk hamil, tentu resiko yang mungkin terjadi
tak begitu mengkhawatirkan. Namun, jika kita menikah pada usia yang sudah tak
lagi muda, hamil di usia yang cukup matang tentu membawa kekhawatiran
tersendiri bagi kita.
Pasalnya, seperti dijelaskan
dalam laman www.parenting.com, hamil di usia
tertentu, tentu memiliki nilai positif dan negatifnya tersendiri.
Berikut ini informasi
seputar pengaruh usia pada kehamilan dan resikonya terhadap Anda dan
janin. Silakan disimak.
1.
Usia Di
Bawah 20 Tahun
Usia di
bawah 20 tahun secara ilmu kedokteran memiliki organ reproduksi yang belum siap
dan beresiko tinggi mengalami kondisi kesehatan yang buruk saat hamil. Selain
itu kondisi sel telur yang belum sempurna juga dikhawatirkan akan mengganggu
perkembangan janin.
Selain itu,
kondisi mental ibu yang hamil di usia di bawah 20 tahun juga masih belum
stabil. Sehingga kemungkinan terjadinya selama dan setelah kehamilan
(postpartum) juga sangat tinggi. Oleh sebab itu, ibu yang hamil di bawah usia
20 tahun tentu harus mendapatkan dampingan dari dokter untuk menghindari hal – hal
yang tidak diinginkan.
2.
Usia 21 – 35 Tahun
Hamil di
usia 21 – 35 tahun memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling rendah yaitu
sekitar 15%. Selain itu apabila dilihat dari perkembangan kematangan, wanita
pada kelompok umur ini telah memiliki kematangan reproduksi, emosional maupun
aspek sosial.
Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa rentangan usia ini merupakan rentangan usia yang
ideal untuk hamil dan melahirkan. Hal ini disarankan untuk menekan resiko
gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin.
3.
Usia Di Atas
35 Tahun
Meski
kesuburan mulai berkurang di usia 35 tahun, tapi hal tidak menutup kemungkinan
Anda untuk hamil di usia 35 tahun dan di atasnya. Kehamilan di usia ini
memiliki resiko antara lain diabetes gestational (diabetes yang muncul ketika
sedang hamil), mengalami tekanan darah tinggi dan juga gangguan kandung kemih.
Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30 – an cenderung memiliki kondisi
medis tertentu seperti fibroid uterine yaitu pertumbuhan otot atau jaringan
lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa
nyeri atau pendarahan. Oleh karenanya, ibu yang hamil pada usia ini sangat
membutuhkan dampingan dokter untuk memantau kesehatan ibu dan juga janin.
Nah, itulah
berbagai usia dan resikonya terhadap kehamilan. Dengan mengetahui pengaruh usia
dan resikonya pada kehamilan ini, tentu akan memberikan pandangan tersendiri
bagi kita untuk menyusun planning terbaik kapan untuk menikah dan saat yang
tepat untuk hamil. Semoga bermanfaat.
Sumber : www.vemale.com