Asma Bukan Penyakit Sepele
loading...
Kasus asma di dunia semakin meningkat, termasuk di
Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah polusi udara di perkotaan.
Kondisi ini diperparah dengan polusi asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia. Hal tersebut pun menimbulkan serangan asma akut, dari derajat yang ringan hingga mengakibatkan kematian.
Menurut Riskesdas pada 2013, kasus asma di Indonesia
mencapai 4,5 persen. “Asma sering kali tidak terdeteksi, sehingga tidak
tertangani dengan baik. Hal ini terjadi akibat minimnya pengetahuan masyarakat
mengenai asma," ungkap Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, Sp.P (K), Direktur
Asthma – COPD Center, dalam seminar media di RS Siloam Asri.
Asma merupakan gangguan saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Hal ini menyebabkan peningkatan hiperesponsif saluran
napas dengan gejala berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan
batuk, terutama di malam atau dini hari.
Gejala tersebut berhubungan dengan sumbatan saluran
napas yang luas dan bervariasi.
Sayangnya, banyak orang yang belum memahami
dengan tepat mengenai penyakit asma. Penyakit ini pun sering disamakan dengan
alergi, sehingga mereka tidak mengkonsultasikanya ke bagian paru.
"Padahal dampak asma dapat menurunkan kualitas
hidup, terutama pada penderita yang sering mendapat serangan. Karenanya,
pemahaman dan diagnosa asma yang tepat sangat penting dilakukan,” jelas Prof.
dr. Nirwan Arief, Sp.P (K), FCCP, dokter spesialis paru dan pernapasan pada
acara yang sama.
Masyarakat pun dihimbau untuk meningkatkan kepedulian
terhadap penyakit asma dan memahaminya secara tepat.
Pemahaman dan penanganan yang tepat akan membantu
pasien dalam mengelola asma, sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang baik,
gejalanya dapat terkontrol, dan risiko terjadinya serangan berkurang.
Sumber : www.motherandbaby.co.id