Subhanallah, Inilah Penjelasan Bagaimana Sebenarnya Bayi Terbentuk
loading...
bumil-balita.blogspot.com | Kalau ditanya
tentang bagaimana seorang bayi bisa terbentuk dan Anda dikatakan hamil, apa
yang akan Anda jawab? Kebanyakan orang pasti akan menjawabnya dari sepasang
suami istri berhubungan seksual, lalu sperma dan sel telur bertemu, Anda hamil
dan mengandung selama 9 bulan, baru kemudian bayi tersebut lahir ke dunia.
Ya.
Jawaban itu tidak salah. Namun tahukah Anda jika proses pembentukan bayi lebih kompleks
dibandingkan hal tersebut? Jika mau diurai, proses pembentukan bayi dimulai
semenjak Anda memiliki dan mematangkan sel telur, serta suami Anda yang
terus-menerus memproduksi sperma. Jika masih tidak percaya, poin – poin berikut
ini bisa menjadi panduan Anda untuk memahaminya.
Baca : PANDUAN CARA CEPAT HAMIL
Sel telur wanita sudah ada
sejak lahir dan tidak bisa diproduksi lagi
Kehamilan
seorang wanita dimulai dari kelenjar ovarium. Ovarium adalah dua buah kelenjar
yang berbentuk seperti kacang almond yang melekat di kedua sisi rahim. Pada
dasarnya, ovarium tersebut terisi penuh oleh sel telur sejak wanita baru
dilahirkan. Seorang wanita lahir dengan 1 – 2 juta atau lebih sel telur, yang
akan digunakan untuk persediaan seumur hidupnya. Setelah itu, sel telur tidak
bisa bertambah atau diproduksi lebih banyak lagi.
Seorang
wanita akan melepaskan sekitar 400 sel telur selama tahun – tahun siklusnya.
Siklus ini dimulai dari periode menstruasi pertama di masa pubertas, hingga
waktu menopause yang terjadi di sekitar usia 45 – 55 tahun. Selama pertengahan
siklus, yaitu antara hari ke 12 – 16, sel telur mencapai tingkat kematangan
dalam salah satu atau kedua ovarium. Setelah matang sempurna, sel telur
dilepaskan dari folikel dan disedot oleh pembukaan tuba falopi terdekat. Tuba
falopi yang berukuran empat inchi inilah yang menghubungkan ovarium dengan
rahim.
Pelepasan
sel telur inilah yang sering disebut sebagai ovulasi. Ovulasi menandakan bahwa
waktu pembuahan yang tepat sedang berlangsung. Rata – rata sel telur yang
dilepaskan pada masa ini hanya bisa bertahan hidup selama 24 jam saja. Jika
Anda dan suami ingin memiliki momongan, maka sel telur ini harus segera dibuahi
oleh sperma sebelum mati.
Bila
sel telur tadi berhasil bertemu dengan sperma sehat dalam perjalanan ke rahim,
baik sel telur dan sperma dapat segera melebur dan menciptakan kehidupan baru.
Namun, jika tidak terjadi pertemuan sel telur dan sperma, maka perjalanan sel
telur hanya berakhir di rahim.
Akibatnya,
kehamilan tidak terjadi dan ovarium akan menghentikan produksi hormon estrogendan progesteron (hormon yang membantu menjaga
kehamilan). Lantas, lapisan rahim menebal dan bersiap-siap menuju proses
menstruasi.
Pria memerlukan waktu sekitar
64 – 72 hari untuk memproduksi sperma baru
Berbeda
dengan wanita yang sibuk mematangkan satu sel telur dalam sebulan, pria hampir
terus – terusan bekerja memproduksi jutaan sperma mikroskopis. Tak hanya itu
saja perbedaannya. Sejak dilahirkan, wanita telah dilengkapi dengan semua sel
telur yang dibutuhkan seumur hidupnya. Sedangkan pria harus memproduksinya
sendiri secara teratur. Dari awal hingga akhir produksinya, pria memerlukan
waktu sekitar 64 – 72 hari untuk membuat sperma baru. Rata – rata sperma yang
diproduksi hanya mampu hidup selama beberapa minggu dalam tubuh manusia.
Kemudian
sperma mulai berkembang dalam testikel, yaitu dua kelenjar di kantung skrotum
yang letaknya ada di bawah penis. Testis ini terletak menggantung di luar tubuh
pria karena mereka sangat sensitif terhadap perubahan suhu, khususnya suhu
panas yang mungkin terjadi di dalam tubuh manusia. Sehubungan dengan produksi
sperma yang sehat, testis tadi harus berada pada suhu sekitar 94 derjat
Fahrenheit. Suhu ini lebih rendah 4 derajat dibandingkan dengan suhu tubuh
normal manusia. Sperma yang sehat tersebut akan tersimpan dalam bagian testikel
yang bernamaepididymis,
sebelum akhirnya bercampur dengan semen (air mani) sesaat sebelum ejakulasi.
Baca : PANDUANCARA CEPAT HAMIL
Meskipun ada jutaan
sperma yang diproduksi dan dilepas setiap ejakulasinya, hanya ada satu sperma
saja yang dapat membuahi sel telur. Hal ini juga berlaku untuk kasus bayi
kembar. Jenis kelamin embrio yang dihasilkan tergantung pada jenis sperma yang
pertama kali menembus sel telur. Jika sperma yang menembus memiliki kromosom Y,
maka jenis kelamin bayi yang akan dikandung adalah laki-laki. Sedangkan sperma
berkromosom X yang berhasil menembus sel telur akan membuat Anda segera
memiliki bayi perempuan.
Perjalanan sperma
menemui sel telur ternyata sangat panjang dan tidak mudah
Ketika
Anda dan pasangan berhubungan seksual, ada banyak kegiatan sedang berlangsung
dalam tubuh. Salah satunya, jutaan sperma yang memulai pencarian untuk
menemukan sel telur Anda. Ini bukanlah perjalanan yang terbilang mudah. Ada
sejumlah halangan yang bisa ditemui sperma begitu ia sampai di vagina Anda.
Halangan
pertama yang mungkin terjadi adalah tingkat keasaman vagina yang bisa membuat
sperma mati. Halangan selanjutnya adalah lendir serviks. Tidak semua lendir
serviks bisa menghantarkan sperma menuju sel telur. Lendir serviks yang paling
sempurna adalah lendir serviks yang warna dan teksturnya seperti putih telur
mentah. Untuk peluang kehamilan yang optimal, lendir serviks ini akan membantu
sperma satu atau dua hari ketika memasuki masa subur.
Perjalanan
sperma tidak sampai di situ saja. Sperma yang mampu bertahan dalam tubuh Anda
masih harus melakukan perjalanan panjang. Mereka perlu berenang sekitar tujuh
inchi dari serviks melalui uterus, kemudian ke tuba falopi. Jika sperma tidak
menemukan sel telur di tuba falopi, sperma tersebut tetap dapat bertahan dan
hidup dalam saluran reproduksi wanita selama 3 – 5 hari. Asal Anda tahu, hanya
sedikit sperma yang mampu bertahan selama ini. Sisanya ada yang terjebak,
hilang, menuju tuba falopi yang salah, atau mati di tengah perjalanannya.
Beberapa
sperma yang beruntung tadi, akan bertemu dengan sel telur. Mereka masih harus
bersaing lagi untuk menembus permukaan sel telur sebelum ada sperma lainnya
yang melakukannya. Jika satu sperma saja berhasil menembus, maka sel telur akan
melakukan semacam pertahanan. Pertahanan ini akan membuat sel telur tak bisa
lagi ditembus oleh sperma lainnya. Sperma yang ada di dalamnya bisa dinyatakan
aman dan memenangkan persaingan.
Setelah
itu, sperma akan membuahi sel telur yang ditembusnya dalam jangka waktu 24 jam.
Materi genetik yang dibawa sperma akan bercampur dengan materi genetik yang
dibawa sel telur. Kemudian materi – materi tersebut akan membuat sel telur baru
yang mulai membelah dengan cepat. Sampai di sini, Anda tidak akan bisa hamil
kecuali jika sekumpulan sel baru yang disebut embrio turun ke tuba falopi dan
menempel di dinding rahim.
Tapi,
Anda masih bisa mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) jika embrio
tertanam di bagian – bagian selain rahim. Biasanya, kasus seperti ini sering
terjadi di tuba falopi. Kehamilan ini tidak baik jika diteruskan karena akan
menyebabkan tuba falopi pecah. Untuk menghentikannya, dokter akan memberikan
dua pilihan yaitu minum obat untuk menghentikan perkembangan kehamilan atau
operasi.
Baca : PANDUANCARA CEPAT HAMIL
Jika
Anda sukses hamil yang ditandai dengan menempelnya embrio di dinding rahim,
akan ada waktu sekitar tiga hari (paling cepat) hingga beberapa minggu sampai Anda
menyadari kalau menstruasi tidak datang. Dan selamat, inilah kabar yang Anda
nantikan. Anda hamil!
Semoga bermanfaat.
Sumber : akuinginhamil.com